Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 9

Sinopsis Arang and the Magistrate Episode 8 berakhir saat Eun Oh mengumpulkan jimat-jimat yang ada di sekitar lubang didekat gubung, dimana Arang di bawa oleh Joo Whal. Bagaimana kelanjutannya, apakah Eun Oh bisa memecahkan semua misteri yang terjadi? mari kita simak episode berikutnya disini.


 
Detail:
  • Judul: 아랑 사또 전/ Arangsaddojeon / Arang And The Magistere
  • Genre: Fantasi, misteri, komedi, romantic, action dan melodrama.
  • Episode: 20 + 1 Khusus
  • Broadcast Network: MBC
  • Broadcast periode : 8 Agustus 2012 (khusus), 15 Agustus 2012 sampai selesai.
  • Waktu tayang: Rabu dan Kamis 21:55 (Waktu Korea)
Pemain:
  • Lee Jun Ki sebagai Kim Eun Oh
  • Shin Min Ah sebagai Arang / Lee Seo Rim
  • Yun Woo Jin sebagai Choi Joo Wal
Sinossis Arang and The Magistere Episode 9!!!

Perdebatan sengit antara Eun Oh dan Officer Choi pun semakin memanas. Eun Oh menyatakan bahwa ia sengaja memanggil Officer Choi secara pribadi seperti ini dengan alasan untuk memberikan peringatan panggilan pengadilan bagi Officer Choi. Hal ini berkaitan erat dengan sikap Officer Choi yang dengan sengaja menutup kasus ditemukannya tulang belulang di kubangan yang terdapat di gunung Miryang.

Officer Choi membuat alasan palsu, ia mencoba menutupi kesalahannya bahwa ia melakukan hal itu demi penduduk Miryang itu sendiri. Dengan dihilangkannya kubangan berisi tulang-belulang tersebut, maka penduduk Miryang akan merasa tenang, cerita-cerita atau rumor-rumor yang berhembus pun dapat reda. Dan juga mengenai kasus tersebut sudah sangat membuat penduduk Miryang merasa terpukul. Untuk itu, dengan redanya rumor tersebut, maka Miryang akan kembali menjadi wilayah yang tenang seperti sedia kala.


Eun Oh memberontak, dengan alasan apa Officer Choi mengatakan bahwa bila penduduk Miryang kembali tenang maka kehidupan di Miryang akan berjalan selaras. Ia tahu persis, bahwa dengan ditutupnya kasus tersebut maka akan menguntungkan posisi Officer Choi itu sendiri. Mendengar ucapan tersebut dari Eun Oh, Officer Choi merasa sangat tersinggung dan ia marah.
Di tempat lain, Joo Whal tengah berjalan keluar dari wilayah pemerintahan dan dengan tanpa sengaja ia melihat Officer Choi dan Eun Oh tengah berbicara bersama. Kepekatan perselisihan di antara keduanya membuat Arang penasaran dengan apa yang tengah mereka bicarakan.
Eun Oh engga mengetahui bahwa Officer Choi memiliki kartu merah milik Eun Oh. Dengan kesombongan dan kekikirannya, Officer Choi mengatakan dengan kejam mengenai kedudukan Eun Oh di silsilah keluarga Bangsawan Kim. Eun Oh bukan anak kandung dari Bangsawan Kim dan saat itu ibu Eun Oh hanyalah seorang selir. Kasarnya, kedudukan Eun Oh di keluarga Bangsawan Kim hanya seperti anak haram buangan. Semua perkataan Officer Choi tersebut benar-benar memukul Eun Oh.

Eun Oh bertambah geram, karena sisi terburuk dalam hidupnya itu sudah diketahui banyak orang. Dimulai dari trio Ahjusshi yang terkejut mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Officer Choi. Bila satu berita sudah sampai pada trio Ahjusshi, maka sama saja menyebarkan informasi ke seluruh Miryang.

Mengetahui Eun Oh yang tengah terbakar emosi, Officer Choi menambahkan bahwa bila Miryang berada di bahwa pemerintahan Hakim Kim Eun Oh yang merupakan anak dari seorang selir, maka semuanya akan berjalan dengan buruk.
Arang yang engga lagi tega mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Officer Choi, mengajak Joo Whal untuk pergi dari tempat itu. Saat ini, Arang mengetahui beban Eun Oh. Beban yang perlahan akan ia relakan untuk dipikul bersama.

Joo Whal sama sekali engga mengetahui bahwa Ayahnya menerima panggilan untuk menemui Eun Oh. Ia dan Arang berjalan beriringan menuju ke tempat yang telah disiapkan oleh Joo Whal. Tapi, pikiran Arang masih bersama Eun Oh. Arang sama sekali engga mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Joo Whal.


Saat Arang berhenti berpikir, ia berkata pada dirinya sendiri bahwa semua manusia itu sama, entah ia berada dalam posisi anak haram atau bukan, bila manusia mati maka mereka akan berakhir sama. Setelah memastikan diri dan mengatakan hal tersebut, Arang mengubah haluannya untuk kembali ke wilayah pemerintahan.


Semua perkataan Officer Choi tersebut membuat trio ahjusshi meremehkan Eun Oh. Eun Oh tengah terancam, ancaman itu keluar langsung dari mulut Officer Choi. Bila Eun oh memang seorang bangsawan, maka ia harus meninggalkan Miryang dalam keadaan diam, karena status dirinya engga sepadan dengan jabatan hakim, ia engga seharusnya mengendalikan pemerintahan Miryang dengan background silsilah keluarga seperti itu, seharusnya Eun Oh mengetahui hal tersebut lebih awal, ungkap Officer Choi.
 Eun Oh memang hanya terdiam, tapi seseorang membantunya. Arang melabrak Officer Choi dengan memanggilnya "si tua". Arang mengatakan bahwa semua orang itu sama, terlepas dari kedudukannya. Lagi pula, bila dilihat dari kedudukan, maka kedudukan Arang lebih tinggi ketimbang Officer Choi. Arang sudah bertemu langsung dengan kaisar langit dan raja neraka.
 Officer Choi geram, siapa Arang yang berani-beraninya menasehati Officer Choi seperti itu. Officer Choi menyuruh Arang untuk menutup mulutnya kalau tidak, ia akan membunuh Arang. Arang menantang Officer Choi, bagaimanapun dan apapun yang akan dilakukan Officer Choi, maka hal tersebut engga akan berpengaruh besar bagi Arang. Ditantang seperti itu, Officer Choi bertambah marah, ia hendak memukul Arang tapi Eun Oh sudah berhasil terlebih dulu menahan tangan Officer Choi.
Melihat hal itu, Joo Whal menampakkan dirinya dihadapan Officer Choi. Joo Whal memberikan isyarat pada Eun Oh untuk melepaskan Officer Choi dan ia mengatakan bahwa urusan dengan ayahnya ini akan ia selesaikan sendiri.

Joo Whal mengajak Officer Choi untuk segera pergi dari tempat itu. Tatapan kejam Officer Choi dilayangkan untuk Arang, seolah mengatakan bahwa dengan menentang Officer Choi seperti tadi, maka hidup Arang akan benar-benar sulit.
Setelah rombongan Officer Choi pergi, Eun Oh menatap cemas ke arah Arang, bagaimana bisa Arang melakukan hal seperti itu, menantang Officer Choi sama artinya dengan membiarkan sebilah pedang menghunus jantung Arang. Arang menyinggung Eun Oh, ia dan Eun oh berbeda. Bukan sifat Arang membiarkan hal yang engga benar terjadi begitu saja, Arang akan melakukan sesuatu bila ia melihat ketidakadilan.

Melihat Arang pergi, Eun Oh menanyakan hendak pergi ke mana Arang. Arang engga lagi memiliki tujuan hari ini, rencana untuk pergi bersama Joo Whal pun gagal, jadi ia akan menetap di kediaman hakim seharian. Eun Oh membalasnya, bahwa  bukankah hal itu bagus, lagi pula bila seorang wanita dan pria berjalan beriringan bersama, hal itu engga akan baik nantinya. 


Arang tersenyum kecil, ia memperhatikan Eun Oh. Seraya tersenyum manis, Arang memuji Eun Oh, betapa tampannya Eun Oh menggunakan pakaian hakim seperti itu.

Eun Oh kembali ke ruangannya untuk menenangkan diri dan berpikir. Apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Semuanya berjalan engga sesuai dengan apa yang inginkan.
Officer Choi menemui Shaman tertinggi, ia memberitahukan segala hal yang terjadi. Terutama mengenai sikap Joo Whal yang menjalin hubungan dengan Arang. Joo Whal sudah berani-beraninya membawa Arang ke kediaman mereka.


Kenapa sampai saat ini shaman tertinggi engga melakukan apa-apa, bukan kah selama ini Officer Choi selalu mendukungnya. Shaman tertinggi yang mengetahui situasi yang tengah terjadi, mengaakan bahwa ia akan mengurus semuanya dengan tangannya sendiri, jadi Officer engga perlu mengkhawatirkan segala hal yang terjadi.

Perkataan Arang sudah seperti penawar bagi hati Joo Whal yang penuh luka. Bahwa semua manusia itu sama, bila kematian menjemput mereka maka kedudukan mereka sama, yaitu manusia akan mati.

Di ruanganya, pelayan pribadi dari Officer Choi memberikan informasi, bahwa penduduk Miryang berbondong-bondong berada di wilayah pemerintahan, seketika saat rumor mengenai silsilah keluarga Eun Oh beredar. Sebelum melakukan sesuatu yang lebih kejam, Officer Choi menyuruh pelayannya untuk mencarikan warga Miryang yang terlatih dan memiliki kemampuan berpedang dan bela diri yang tangguh. Karena Officer Choi akan menggunakan mereka semua untuk menyerang Eun oh. Omo.

Dol Swi mencari Bang Wool untuk menanyakan perihal gumiho. Dol Swi akhir-akhir ini mengambil kesimpulan mengenai Arang. Bahwa Arang bukan seorang manusia, ia masih tetap hidup setelah jatuh dari jurang, Arang pasti seorang gumiho, pikir Dol Swi. Akhirnya ia menemukan Bang Wool.


Romantisme tanpa disengaja yang dilakukan oleh Dol Swi beberapa waktu lalu, selalu terngiang di otak Bang Wool. Dan kedua terkejut saat melihat satu sama lain.

Eun Oh berada di ruangannya, ia menahan kepalanya dengan tangannya. Sementara, seseorang tengah merasa khawatir. Kekhawatiran yang hampir membuatnya mati. Arang, ia sangat mengkhawatirkan keadaan Eun Oh. Arang berpikir, pasti Eun oh merasa tertekan setelah apa yang baru saja terjadi. Kekhawatiran Arang membawanya untuk menemui atau sekedar melihat keadaan Eun Oh.
Sesampainya di ruangan Eun Oh, Arang berkata pada dirinya sendiri bahwa Eun Oh engga juga keluar dari kamar, apa yang tengah ia lakukan. Karena penasaran, Arang membuat lubang kecil di sudut dinding ruangan Eun Oh, demi untuk mengetahui keadaan Eun Oh.


Lewat lubang itu, Arang memperhatikan Eun oh. Posisi berpikir dari Eun oh itu benar-benar membuat Arang merasa iba. Eun Oh pasti merasa sangat tertekan dan sedih. Tapi..


Di posisi berpikir seperti itu, Eun oh malah engga tengah dalam keadaan berpikir, rasa capeknya membuat dirinya tertidur dalam posisi seperti itu. Hahaa...


Untuk memastikan apa benar Arang itu adalah seorang gumiho atau bukan, Dol Swi mengajak Bang Wool ke kediaman hakim. Bang Wool pun mengiyakan permintaan Dol Swi tapi tentu saja dengan satu syarat, Dol Swi harus memberinya upah yang sesuai.


Sementara Dol Swi pergi untuk mencarai Arang, di sisi lain hati Bang Wool berbunga-bunga karena hanya dengan kesempatan seperti ini ia bisa berdekatan dengan Dol Swi-her crush. LOL.


Dol Swi memanggil-manggil Arang, tapi Arang engga juga keluar. Engga lama kemudian, Arang menemui Bang Wool. Arang mengurungkan niatnya untuk memanggil nama Bang Wool saat bertemu dengannya. Sudah lama sekali, Arang engga bertemu dengan Bang Wool seperti ini. Bang Wool langsung ke pokok permasalahannya, Bang Wool yang sama sekali engga mengerti duduk permasalahannya langsung melabrak Arang. Bang Wool berharap bahwa Arang dapat meninggalkan Dol Swi saat ini, ucap Bang Wool yang mengira bahwa Arang adalah kekasih Dol Swi.
Bang Wool menceritakan bahwa Dol Swi sendiri yang datang kepadanya agar ia dapat menjaukan diri dari Arang, tapi kenapa Arang masih saja tetap berkeliaran di sisi Dol Swi. Ah, Bang Wool benar-benar keluar dari jalur, ia sama sekali lupa dan engga mengenali kalau wanita yang ada dihadapannya saat ini adalah Arang-sang hantu yang biasa menggentayanginya beberapa waktu silam.

 Arang yang ditodong mengenai pertanyaan dan pernyataan tersebut langsung berpikir, bahwa mungkin saja setelah Arang lama engga bertemu dengan Bang Wool, Bang Wool memiliki masa-masa yang sulit dan ia berubah menjadi seperti ini. LOL. 


Pertemuan mereka terputus karena trio ahjusshi melihat kedatangan Bang Wool, dan mereka langsung mengejar Bang Wool-sang shaman abal-abal yang sudah terkenal sebagai penipu ulung di Miryang. Trio Ahjusshi mengejar Bang Wool, dan Bang Wool berlari secepat kilat.


Tapi, Dol Swi berhasil menghentikan mereka dan Bang Wool selamat dari kejaran trio Ahjusshi.

Di kayangan Raja Neraka yang geram dengan perbuatan Shaman tertinggi dinasehati oleh Kaisar langit. Hoho. Jangan selalu mengerutkan kening dalam kemarahan seperti itu, karena hal itu sama sekali engga menyenangkan, ungkap Kaisar langit. Raja Neraka memang seperti itu, ia selalu merasa kesal setiap kali mengingat bahwa Shaman tertinggi mempermainkan kayangan dengan kekuatan hitam yang dimilikinya. 

Raja Neraka pun mengingatkan Kaisar Langit untuk engga lagi menutup-nutupi yang terjadi. Orang pertama yang harus mengetahui fakta yang tengah terjadi di bumi adalah Moo young. Mau sampai kapan Kaisar langit menutupi rahasia itu dari Moo young. Rahasia seperti apa? Rahasia bahwa shaman tertinggi adalah adik dari Moo Young?
 Di bumi, Moo Young kembali mengerjakan pekerjaannya, mengumpulkan arwah-arwah yang bergentayangan.
Shaman tertinggi kembali masuk ke ruang gelap rahasia miliknya. Ia membuka box berisi dua pedang andalannya. Kemudian dua roh jahat yang merupakan pengawal Shaman tertinggi muncul dan siap melayangi Shaman tertinggi untuk melaksanakan rencana yang telah dibuat Shaman. Rencana yang dapat menjadikan dirinya abadi dengan memanfaatkan tubuh Arang.


Arang yang masih mengkhawatirkan Eun Oh, sepanjang hari itu ia terus menerus mengawasi Eun Oh. Ia bahkan beberapa mengintip ke ruangan Eun Oh melalui lubang di sudut ruangan yang ia buat sendiri. Dan kali itu, usahanya dipergoki oleh Eun oh. Saat Arang mencoba mengintip apa yang tengah Eun Oh lakukan, Eun oh keluar dari ruangannya. Arang terkejut setengah mati melihat kemunculan Eun Oh yang tiba-tiba seperti itu.

Eun Oh bertanya, apa yang tengah Arang lakukan malam-malam seperti ini di depan ruangannya. Arang tentu saja berbohong untuk menutupi egonya, ia mengatakan bahwa ia baru saja kebetulan lewat di depan ruangan Eun oh, itu saja. Ingin menghibur Eun oh, Arang memintanya untuk menemani melihat-lihat bunga-bunga yang bermekaran. Malam-malam seperti ini, bukan waktu yang tepat untuk melihat bunga bermekaran, keluh Eun oh. Arang mencoba meluluhkan hati Eun Oh dengan pandangan super cute darinya.

Arang mendekatkan wajahnya ke arah Eun oh, dan ia mengedipkan mata beberapa kali lalu tersenyum. Cutest overload milik Arang berhasil mencairkan hati Eun Oh, seraya tersenyum Eun oh berjanji untuk mengantarkan Arang melihat-lihat bunga yang bermekaran.


Tapi sebelum itu, Arang harus mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Baju bekas berlumuran darah seperti itu, udah engga layak lagi dipakai Arang dan Eun Oh sudah menyiapkan baju bersih untuk Arang.
 Bakal kayak gimana sih dating di bawah rembulan ala Hakim dan si mantan hantu? :D

Arang mengganti pakaiannya dengan pakaian yang sudah Eun Oh siapkan. Dengan rasa penasaran, Arang bertanya, dari mana Eun Oh mendapatkan pakaian baru seperti ini? Kenapa Arang bertanya seperti itu, bukankah Arang seharusnya senang bahwa ia sudah mendapatkan pakaian baru, lagi pula Arang harus bersyukur karena berkat Eun oh, ia dapat memakai pakaian bagus seperti ini.

Eun Oh yang penasaran dengan niat Arang mengajaknya melihat bunga malam-malam seperti ini, akhirnya bertanya, ada alasan apa Arang mengajaknya pergi seperti ini. Arang memberikan alasan yang muncul di otaknya saat itu, semua ini karena batalnya Joo Whal mengajak Arang untuk pergi bersama, bukankah hal itu juga karena permasalahan Eun oh. Padahal kalau saja Arang pergi bersama Joo Whal, ia engga akan merasa penasaran seperti ini.

Arang mengambil lampion dan membawanya, ia berjalan di depan Eun oh dan berlari kecil, berharap untuk segera melihat bunga-bunga cantik yang bermekaran itu. Arang benar-benar sangat menyukai bunga, saaaangat menyukai bunga.


Ia bahkan bermimpi, bahwa bila ia mati, ia ingin sekali bereinkarnasi menjadi bunga, bagaimana kalau menjadi kupu-kupu saja, pilih Arang. Eun Oh yang mendengarkan ocehan Arang, ia hanya tersenyum maniiiiiiiiiiis.


Arang memuji bunga-bunga cantik itu, seolah ia baru melihatnya untuk yang pertama kali. Benarkah, ini pertama kalinya Arang melihat bunga-bunga yang bermekaran seperti itu? Jadi selama tiga tahun Arang menjadi hantu, ia sama sekali engga pernah melihat bunga bermekaran. Bukan itu masalahnya, semua ini karena kehadiran Eun Oh. Bukan karena bunga-bunga itu benar-benar cantik, tapi perasaan yang Arang miliki saat bersama Eun oh yang membuat semuanya terasa berbeda.


"Aku selalu melihat bunga-bunga bermekaran saat aku menjadi hantu, dulu. Aku bahkan sampai mulai melihatnya. Tapi ini kali pertama aku melihatnya bersamamu. Bukankah perasaan itu yang membuatnya berbeda?" ucapan Arang yang dengan suksesnya membuat Eun oh tergugup-gugup. Lagi-lagi Arang membuat pipi Eun Oh memerah, ia mendekatkan diri ke arah Eun Oh. Menatap Eun Oh dengan penuh rasa dan ia berkata, "Berikan aku buah persik." pinta Arang. LOL.

 Jadi, semua yang Arang lakukan barusan hanya untuk meminta buah persik dari Eun Oh. Arang mengangguk, tentu saja dengan alasan seperti itu, memang ada alasan apa lagi. heh.

Arang dan Eun oh kembali berjalan, mereka mensejajarkan langkah. Dating-tanpa-disengaja di bawah bulan purnama itu membuat Eun oh perlahan membuka dirinya. Mengatakan hal yang sudah lama ia sembunyikan dan enggan untuk dibicarakan dengan siapapun.


Dan saat ini, kepada Arang, ia menceritakan mengenai ibu dan alasan kenapa ia sangat ingin menemukan ibunya. Arang menanyakan hal itu, alasan apa yang dimiliki Eun Oh sampai-sampai ia mengelilingi seluruh daerah hanya untuk mencari ibunya? Arang menanyakan hal ini, karena ia sama sekali engga mengetahui bagaimana rasanya memiliki ibu, ayah dan keluarga. Ia sangat ingin tahu, rasa seperti itu, itulah kenapa, Arang sama sekali engga mengerti dengan jalan pemikiran dari Eun Oh.

Eun Oh menjawab bahwa alasan ibunya menghilang adalah karena dirinya. Ibunya yang selama hidupnya menjadi seorang budak dan selalu tersakiti oleh lingkungan tempatnya berada, membuat Eun oh merasa bersalah. Ibunya menyimpan luka di hati Eun Oh, bukan hanya engga mendapat kasih sayang penuh dari sang ibu, tapi memang engga ada sedikit pun ruang di hati ibu Eun Oh untuk diri Eun Oh. Eun Oh merasa kasihan melihat engga adanya kebahagiaan di kehidupan Ibu Eun oh.

Walaupun itu menyakitkan Eun Oh, tapi tetap saja ia merasa kasihan pada ibunya. Kenapa Eun oh mengasihani ibunya, bukankah tadi Eun oh mengatakan bahwa dihati ibu Eun oh engga ada tempat yang untuk Eun oh. Ada satu waktu dimana Eun oh merasa sangat membenci ibunya, dan hal itu membuatnya kalap, hingga mengutuk ibunya untuk pergi. 


Bukankah hal itu membuat bahagia, saat mengetahui bahwa orang yang kita benci itu pergi. Eun oh yang merasa sudah terlalu banyak mengatakan hal-hal pribadi dirinya, ia sengaja engga menjawab pertanyaan Arang itu, "Sejak kapan aku harus mengatakan segala hal kepadamu?" omel Eun oh.


Saat mereka berada di persimpangan jalan, beberapa orang sangar tengah menunggu kedatangan mereka berdua. Lebih tepatnya, utusan dari Officer Choi tersebut menunggu kedatangan Eun Oh. Eun Oh yang heran melihat kedatangan mereka, mulai mencium amisnya permasalahan. Ini pasti ada sangkut pautnya dengan permasalahan Officer Choi.


Eun oh melemparkan koin untuk mengolok-olok mereka, dandanan mereka yang layaknya seorang pengemis memang membutuhkan koin-koin seperti itu, bukan? Utusan Officer Choi itu geram dan mereka mulai menyerang Eun Oh.

Eun Oh menyuruh Arang untuk berlindung dan menepi agar ia engga terluka. Arang yang mengerti, langsung mematuhi apa yang Eun oh katakan. Ia duduk di sisi untuk menonton keahlian bela diri Eun oh. Eun Oh membereskan diri, seraya mengambil kipas sebagai senjatanya, ia berlari menerjang para utusan Officer.
Eun oh mengeluarkan semua kemampuan bela diri menggunakan kipas yang ia telah pelajari. Dalam satu kali tebasan, ia berhasil menjatuhkan beberapa orang penjahat tersebut. Beberapa orang itu mati, dan roh mereka perlahan keluar dari tubuhnya.


Mengetahui para roh itu mulai bergentayangan, Arang berceloteh, kemana para utusan pengumpulan arwah dari neraka? Bila para hantu itu engga segera ditangkap maka mereka akan kabur begitu saja. Kecemasan Arang membuat hatinya gelisah. Engga lama kemudian, utusan dari Shaman tertinggi datang.

Kedatangan mereka, memang membuat Arang curiga. Siapa orang-orang yang mirip pengumpul arwah dari nereka ini? Tapi, cara mereka menangkapi para roh benar-benar asing dan aneh. Cara yang mereka gunakan dalam menangkap roh, membuat mereka berbeda dari 'roh resmi pengumpul arwah dari neraka.'
Arang yang penasaran dengan apa yang baru saja terjadi,  Arang mengikuti utusan Shaman tersebut. Di sisi lain, Moo Young memperhatikan Arang, lalu membuntutinya, nyawa Arang akan terancam itulah kenapa Moo Young akan membantunya.
Arang berjalan dibelakang para utusan Shaman dan meneriaki mereka, mereka engga seharusnya membawa para roh seperti itu, sebenarnya mereka ada di pihak siapa. Kesal dengan Arang, para utusan itu mencoba menyakiti Arang. Moo Young masih terus memperhatikan apa yang tengah terjadi.


Sedangkan Eun Oh, setelah berhasil mengalahkan orang-orang suruhan Officer Choi. Ia kembali kehilangan Arang. Arang selalu menghilang dan hal itu membuatnya sangat khawatir. Ingat apa yang Eun oh katakan, bila Arang bergerak masalah akan berdatangan :D



Saat salah satu utusan tersebut hendak menghempaskan pedang mereka ke arah Arang, Moo young datang menghentikannya. Moo Young menyelamatkan hidup Arang untuk yang kesekian kalinya.

Moo Young dan Eun Oh menyatukan kekuatan, keduanya menghadapi masing-masing dari utusan Shaman tertinggi tersebut. Eun Oh menggunakan kipasnya sebagai senjata, menghentakkan kipas tersebut dan menjadikan ujung-ujung runcing kipas sebagai pelebur tubuh utusan Shaman.

Eun oh segera menemui Arang. Dengan kekhawatiran yang ia rasakan, Eun Oh mengatakan, "Aku sudah katakan jangan bergerak dan tetap duduk diam di tempat itu."

"Kau tidak mengatakan aku tidak boleh bergerak, kau hanya menyuruhku untuk duduk di sisi tempat itu." jawab Arang. LOL. Jangan pernah melakukukan hal-hal yang dapat membuat Eun Oh khawatir seperti ini lagi, pinta Eun oh dengan tulus.


Moo Young dan Eun Oh saling melemparkan pandangan. Saat Arang bertanya siapa sebenarnya dua orang itu, Moo Young engga memberikan jawaban apapun dan ia pergi menghilang begitu saja.


Officer Choi yang geram kembali memaki anak buahnya yang gagal menjalankan apa yang ia perintahkan. Ia memukul anak buahnya tersebut dengan melempar benda berat. Iugh.

Di Neraka, Raja Neraka tengah menghukum manusia-manusia yang memiliki dosa. Manusia-manusia kecil itu merayap di tangga tahta kerajaan Neraka. Dengan amarahnya, Raja Neraka menggaungkan suaranya dan menghentakkan dua kepalan tangannya, hingga membuat para manusia yang merayap itu menghilang. Mengirim mereka kembali ke neraka.


Eun Oh dan Arang berpisah untuk kembali ke ruangan mereka masing-masing.


Di ruangannya, Arang mengingat kata-kata Eun oh. Kata-kata tulus yang kini mampu menggerakkan hatinya, atau bahkan dapat membuat pipinya memerah. Bukan lagi berdetak kencang hingga membuatnya sesak nafas, tapi perasaan yang membuatnya berbunga-bunga.



Jangan pernah membuat Eun oh khawatir lagi. Kata-kata itu membuat Arang tersipu-sipu malu, ia menyembunyikan wajahnya di balik selimut. CUTE.
Moo Young yang baru saja menyelesaikan tugasnya-menangkap beberapa roh kembali menghadap Kaisar langit. Kaisar langit menyuruh Moo Young untuk segera menyerahkan tangkapan rohnya kepada Raja Neraka, karena  Raja Neraka pasti akan sangat sibuk hingga membuatnya melupakan rasa amarahnya terhadap Shaman tertinggi.


Raja Neraka datang menghampiri Kaisar langit. Memancing di kolam surga dan bermain mahyong jadi rutinitas yang engga bisa ditinggalkan buat dua orang yang menguasai langit ini. Raja Neraka duduk tepat di pinggir Kaisar langit.


Mereka kembali membicarakan mengenai Moo Young. Moo Young pasti tengah mencari tau mengenai identitas dari Shaman tertinggi. Identitas yang membuatnya merasa sangat penasaran. Lalu, bukankah lebih baik bila Kaisar langit atau Raja Neraka saja yang langsung membeberkan identitas Shaman tersebut.


Raja neraka menyinggung mengenai perasaan yang dimiliki oleh seorang manusia, saat manusia memiliki hal yang sangat penting dalam hidupnya, perasaan yang mereka miliki akan semakin rumit. Manusia memiliki beberapa macam tipe, yaitu mereka yang memiliki hati yang baik dan yang buruk. Moo Young ada di posisi yang mana? Oh, yeah. Moo Young adalah bukan seorang manusia, jadi ia engga berada di antara keduanya.
Pagi harinya, rasa canggung menyelubungi Arang dan Eun Oh. Kali itu, ia mendatangi kamar Arang dan menunggu Arang keluar dari kamarnya. Eun Oh mencoba menutupi rasa gugupnya, ini mengenai kata-kata yang ia katakan semalam pada Arang. Tentang Eun Oh yang sangat mengkhawatirkan Arang bila Arang engga berada di sisinya. Keduanya ternyata memikirkan hal yang sama, menganggap bahwa kata-kata itu engga memiliki makna selain membantu satu sama lain.


Arang menyadari bahwa Eun Oh mengatakan hal tersebut karena ia engga ingin kehilangan clue yang dapat mengantarkannya pada ibunya. Eun Oh mengiyakan, ia mengangguk dengan canggung, tentu saja karena semalam ia terlalu sensitive setelah menceritakan perihal ibunya pada Arang. Itulah kenapa Eun Oh mengatakan hal tersebut padanya.


Arang harus dilatih agar ia dapat mempertahankan dirinya dari serangan orang-orang jahat, karena mereka akan melalui permasalahan yang sulit. Untuk itu perlindungan diri sangatlah penting. Itulah kenapa, saat ini mereka berada di halaman belakang kediaman hakim untuk melatih kemampuan bela diri Arang. Bila Arang sudah mampu melindungi dirinya sendiri, maka akan sangat mudah bagi Eun Oh untuk mengurangi rasa khawatirnya.

Arang menjawab, bahwa saat menjadi hantu dulu, hal semacam bela diri seperti itu bukan berfungsi untuk melakukan pembelaan diri, para hantu melakukan bela diri random untuk dapat bertahan hidup. Jadi, Arang mengetahui basic bagaimana cara bertahan hidup dengan menggunakan tinjunya, atau Eun Oh menggunakan istilah melindungi diri melalui bela diri.

Eun Oh memberikan instruksi, Eun Oh bertanya, apa yang akan Arang lakukan bila ada seseorang yang hendak memukulmu dari arah belakang maka.. belum sempat Eun oh menyelesaikan kata-katanya, Arang sudah mengambil tindakan. Ia memukul Eun Oh hingga ia terjatuh dan menendang-nendangnya. Ugh.

 Hey, ada mata-mata yang memperhatikan Arang dan Eun Oh. Sedari tadi, Dol Swi mengintip di rerumputan. Ia sangat penasaran, apa yang tengah Arang dan majikannya lakukan di tempat seperti itu. Kali ini, Dol Swi mendukung Arang atau yang biasa ia sebut sebagai gumiho. Arang yang memukul Eun Oh, membuat Dol Swi berpikir bahwa lambat laun Eun Oh akan melupakan Arang dan engga lagi menyukainya karena Arang terlalu perkasa seperti itu. LOL.


Eun Oh bangkit, akibat pukulan dan tendangan random dari Arang, sepertinya tulang bagian belakang milik Eun Oh patah. Haha.. Ia benar-benar kesakitan, tapi Eun Oh mencoba menenangkan dirinya. Kali ini, ia akan mengajari Arang dengan teknik yang benar, bukan menendang random seperti yang ia lakukan pada Eun Oh.


Eun Oh mengulang lagi instruksinya, bila ada seseorang yang hendak mengancammu dari arah belakang, maka Arang harus membalikkan badannya. Lagi-lagi, Arang membalikkan badannya secara tiba-tiba. Wajah mereka berdekatan, dan hal itu membuat Eun oh merasa terkejut dan juga gugup.


Jarak wajah mereka sangat dekat, jantung Eun Oh berdetak sangaat cepat dan pipinya memerah, tapi Arang, ia malah bertanya, "Mengapa kau diam? Apa kau ingin benar-benar mengajariku cara berbela diri atau tidak?" Eun oh yang gugup, kata-katanya terbata, ia mengakhiri pengajaran bela dirinya pada Arang untuk sampai di situ saja.


Arang menghela nafasnya, ia mengeluh. Duduk dipinggir teras ruang tidurnya dan berkata pada dirinya sendiri. Miryang menjadi kacau seperti ini, karena Arang. Ia juga sudah membiarkan para hakim-hakim itu mati karena ketakutan melihat perwujudan hantunya. Saat ini, ia menyadari dengan benar bahwa kematian sangat menakutkan. Nanti, bila Arang kembali ke kayangan, ia akan meminta maaf pada para hakim yang telah dibuatnya mati.

Joo Whal tersenyum kecil saat teringat bagaimana Arang berani memaki Officer Choi tanpa rasa takut apapun. Arang menjadi gadis yang istimewa karena sikapnya yang engga pantang menyerah dan selalu bertindak sesuai dengan kemauannya, dan hal itu benar-benar menyita perhatian Joo Whal. 


Shaman tertinggi merasa sangat cemas, roh dua pengawal andalannya  musnah karena ulah Moo Young.

Di luar ruangan, Joo Whal memanggilnya, ada hal banyak hal yang ingin ia tanyakan pada Shaman tertinggi. Mengenai Arang tentunya, mengapa Arang menjadi abadi dan engga pernah mati, mengapa hal itu terjadi pada Arang, apa Arang bukan merupakan seorang manusia, pertanyaan itu dilontarkan Joo Whal dengan rasa takut yang amat sangat, tapi rasa penasarannya yang kuat membuatnya memberanikan diri untuk bertanya.


Shaman tertinggi, sedang dalam keadaan yang buruk, ia memaki Joo Whal karena sudah menyodorkannya banyak pertanyaan yang semestinya Joo Whal engga pedulikan. Joo Whal hanya perlu melakukan semua perintah Shaman tertinggi dengan baik, maka semuanya akan berjalan dengan lancar sebagai mana mestinya.


Setelah Joo Whal pergi, Shaman tertinggi berkata pada dirinya sendiri. Pertanyaan Joo Whal yang baru saja disampaikan itu membuat dirinya bertanya-tanya, sebenarnya kenapa kayangan membiarkan Arang menjadi abadi. Pasti, mereka menjadikan Arang seperti itu karena alasan tertentu, apa mungkin karena mereka sangat ingin menangkap Shaman tertinggi, kayangan mengambil keputusan seperti ini. Shaman tertinggi tertawa jahat, bila memang rencana kayangan seperti itu, maka semuanya engga akan berjalan sesuai kehendak Shaman tertinggi, ungkap shaman.

 Joo Whal mendatangi kediaman hakim hanya untuk bertemu kembali dengan Arang. Tapi kedatangan Joo Whal malah disambut sinis oleh Eun Oh. Ada urusan apa Joo Whal datang ke tempat ini, bukankah ia paling anti untuk mendatangi tempat ini. Masalah Joo Whal bukan masalah yang harus Eun oh ketahui, urus saja masalah Eun Oh sendiri, jawab Joo Whal.

Kenapa terkesan begitu pribadi, semua yang berkaitan dengan Arang dan bila masalah itu berubah menjadi sangat pribadi maka terasa akan sangat janggal bila Eun Oh engga mengetahuinya. Lagi pula, bukankah sikap yang buruk bila selalu mendatangi kediaman seorang wanita. Sedangkan Miryang mengetahui bahwa Joo Whal tengah bertunangan dengan anak dari hakim yang terdahulu.



Perdebatan mereka terhenti karena Arang keluar dari ruangannya. Joo Whal mendekati Arang dan memintanya untuk pergi bersamanya hari ini. Ada hal yang ingin bicarakan dengan Joo Whal dan sangat kebetulan sekali bila Joo Whal yang datang menemuinya.
 Mendengar hal itu, Eun Oh kesal. Dan ia langsung menarik tangan Arang, membawanya menjauhi Joo Whal, untuk membisikkan sesuatu.
 Dalam kecemasan, Eun Oh mencoba meyakini Arang untuk engga pergi bersama Joo Whal. Ada sesuatu yang mencurigakan dari Joo Whal, sikapnya yang tiba-tiba saja selalu berada di sekitar Arang, hal itu benar-benar sangat mencurigakan. Joo Whal bukan tipe orang yang tertarik pada sesuatu yang terbilang biasa, bila bukan menyangkut sesuatu yang besar maka Joo Whal engga akan terus berada di sekitar Arang.

Selalu ada bahaya yang mengancam, dan jangan lagi membuat Eun Oh merasa khawatir, Eun oh benar-benar memiliki perasaan yang engga enak terhadap niat Joo Whal pada Arang. Ada hal busuk yang terselubung yang perlahan baunya tercium oleh Eun Oh. Arang engga ingin dikekang seperti itu, ia akan melakukan apapun yang menurutnya benar. Dan saat ini, berbicara dengan Joo Whal mengenai Lee Seo Rim adalah hal yang benar yang harus ia lakukan.

Arang hanya ingin mengetahui, alasan kenapa Joo Whal melakukan pertuangan dengan Lee Seo Rim bila engga dilandasi dengan rasa apapun. Kenapa Joo Whal sama sekali engga mengingat wajah Lee Seo Rim, apa hubungan diantara mereka memang janggal seperti itu. Dan juga, benarkah Joo Whal engga mengetahui apapun tentang Lee Seo Rim, atau ia menyembunyikan sesuatu. Arang akan tetap pergi, apapun yang terjadi. Arang meninggalkan Eun Oh begitu saja.

Eun Oh mencoba mengejar Arang, tapi langkahnya terhenti. Bukan hanya karena omelan dari Dol Swi, tapi karena seorang anak kecil yang tiba-tiba datang dan memohon padanya. Dengan menangis, Anak kecil itu  memohon pada Eun oh untuk menyelamatkan ayahnya, ayahnya akan segera mati dibunuh oleh Officer Choi bila Eun Oh engga segera membantunya.

Ada banyak hal yang harus Eun Oh lakukan, ia engga bisa lagi mengesampingkan permasalahan Arang. Bila Arang menanyakan hal-hal seperti itu, maka Joo Whal akan curiga dan hal-hal yang buruk lainnya akan banyak terjadi. Tapi, di sisi lain, hati Eun Oh mulai  menyadari permasalahan masyarakat Miryang. Ia engga bisa lagi menutup mata terhadap permasalahan penduduk Miryang dan kekikiran Officer Choi yang merupakan Bangsawan terpandang di Miryang.

Apa yang harus Eun Oh lakukan? Membantu anak kecil itu dengan cara menyelamatkan ayahnya dari kekejaman Officer Choi? Atau haruskan Eun Oh mengejar Arang dan mencegahnya untuk menemui Joo Whal?

0 Response to "Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 9"

Posting Komentar