Sinopsis Big Episode 2 (Part 2)

Nyambuuuuung.... episode 2 part kedua... part pertama terakhir kemarin adalah saat Da Ran mencoba membangunkan Kyung Joon dengan mengulurkan tangannya, dan tiba-tiba Kyung Joon teringat pada kecelakaan yang dia alami bersama Yoon Jae.
Kyung Joon dapat mengingat dengan baik, saat ia membuka mata di dasar danau dan melihat  uluran tangan Yoon Jae. Bila ia ingin hidup maka Kyung Joon harus meraih tangan Yoon Jae, yups!!! Itu teori penyebab kenapa  tubuh mereka tertukar yang didapat Kyung Joon lagi.
Kyung Joon pun mendapat ide, bagaimana kalau dia dan Yoon Jae saling berjabat tangan lagi, mungkin keduanya bisa kembali ke tubuh mereka masing-masing. Bukankah tubuh mereka juga tertukar karena mereka saling hampir bergenggaman tangan saat tengah berada di dasar danau? Melihat kesungguhan dari apa yang Kyung Joon katakan, membuat Da Ran mempercayai semua yang dikatakan Kyung Joon. Da Ran pun dengan  antusias dengan kemungkinan tersebut. Ia menyuruh Kyung Joon untuk cepat-cepat menemui tubuhnya untuk saling bergenggaman tangan.
Da Ran mempertemukan tangan Kyung Joon dan Yoon Jae. Pertemuan kedua tangan itu memunculkan suasana magis. Terlebih saat Kyung Joon  menutup matanya. Dan saat ia membuka matanya. Cara bicara Kyung Joon berubah seperti Yoon Jae.
Sesaat  Kyung Joon berubah menjadi Yoon Jae, dan bersikap seperti Yoon Jae dan memanggil nama Da Ran sesuai dengan cara yang biasa Yoon Jae lakukan. Semua itu membuat Da Ran mempercayai kalau orang yang ada dihadapannya saat ini adalah Yoon Jae.
Da Ran menangis dan meminta maaf, karena ia merasa bahwa penyebab kecelakaa itu adalah dirinya. Coba saja kalau Yoon Jae tidak  datang untuk menjemputnya di danau, pasti semua kejadian tragis itu tidak akan pernah terjadi.
Yoon Jae lalu mengatakan kalau ia akan mengatakan hal yang seharusnya ia katakan sejak dulu. Hal apa yang ingin dikatakan Yoon Jae pada Da Ran?? Setelah diam sesaat…. Jawaban yang keluar dari mulut Yoon Jae adalah “puing-puing” .
Itu bukan Yoon Jae tapi masih tetap Kyung Joon. Teori tentang  pertukaran roh setelah menggenggam tangan itu benar-benar salah. Mengetahui hal tersebut, Da Ran bertambah sedih,  dan mengatakan apakah Kyung Joon pikir semua ini adalah sebuah permainan.  Kyung Joon bingung karena melihat Da Ran menangis dan dia mengatakan kalau ini hanya permainan, tapi kenapa orang dewasa mesti menangis karena permainan anak kecil. Da Ran pun langsung pergi meninggalkan Kyung Joon bersama tubuhnya yang masih koma.
Dengan almamater dokter yang Kyung Joon kenakan, ia melihat tubuh komanya yang terbaring tidak berdaya. Tidak  ada tanda-tanda kalau dirinya akan bangun dari koma. Dan saat itu juga, paman dan bibinya datang untuk melihat keadaan Kyung Joon. Kyung Joon  mencoba bersikap sewajarnya, mengambil notebook dan berbicara dengan tenang seperti dokter pada umumnya.
Bibi Kyung Joon bertanya, apa Kyung Joon akan terus seperti ini selama bertahun-tahun, ia mendengar kalau orang-orang yang jatuh koma akan seperti itu, tidak akan terbangun-bangun sampai mati. Kyung Joon hanya  terdiam lalu kemudian bertanya pada paman dan bibinya, kalau hal itu yang akan terjadi, apa yang akan mereka  lakukan.
Bibi Kyung Joon mengakui kalau mereka sebenarnya bukan saudara dekat Kyung Joon, dan hubungan mereka pun tidak sedekat itu. Mendengar pernyataan itu Kyung Joon tertegun, ia tahu pasti semuanya akan seperti ini.
Saat Kyung Joon akan keluar, dia melihat bibi Kyung Joon yang menggeledah barang-barang milik Kyung Joon yang dibawanya saat kecelakaan. Dan yang hanya diambil oleh bibinya hanya uang dan kartu kredit milik Kyung Joon sedangkan sisanya, dibuang oleh mereka. Melihat itu Kyung Joon sedih, lalu keluar dari ruangan itu.
Kyung Joon keluar dari ruangan dan bertemu dengan Da Ran yang juga ikut terdiam. Da Ran yang sedari tadi berada di depan pintu, tanpa sengaja mendengar apa yang dikatakan bibi kyung Joon dan rasa simpati Da Ran pada Kyung Joon bertambah.
Da Ran mencoba bertanya apa Kyung Joon baik-baik saja, tapi Kyung Joon tengah dalam kesedihan yang mendalam. Ia kesal, dan dia  menendang tempat sampah. Kyung Joon pikir tidak ada lagi seorang pun yang peduli terhadap dirinya termasuk Da Ran, yang hanya peduli pada dia hanya ibunya, dan sekarang ibunya pun sudah tiada. Da Ran peduli pada dirinya hanya karena ia berada di tubuh milik Yoon Jae, bukan karena Da Ran benar-benar peduli, pikir Kyung Joon.
Kyung Joon melepaskan dengan kasar genggaman tangan Da Ran saat Da Ran mencoba menenangkannya. Dan bertepatan dengan hal itu, Choong Sik datang.  Choong Sik yang tidak rela melihat kakak perempuannya diperlakukan kasar seperti itu, Choong Sik langsung berhadapan dengan dengan Kyung Joon. Kenapa kakak ipar memperlakukan Da Ran seperti ini, tanya Choong Sik. Tapi yang didalam tubuh Yoon Jae bukanlah Yoon Jae melainkan Kyung Joon.
Dipanggil sebagai ‘kakak ipar’ seperti itu benar-benar membuat Kyung Joon bertambah kesal. Kyung Joon  menjerit dihadapan Choong Sik kalau ia bukan kakak iparnya. Dengan bodohnya, Choong Sik menyangka kalau ia sendiri yang salah mengucapkan ucapan ‘kakak ipar’.
Belum puas dengan membentak Choong Sik, Kyung Joon juga menyebut Choong Sik ‘stupid’. Logat yang sama seperti saat Kyung Joon mengatakan ‘stupid’ pada Choong Sik beberapa waktu lalu. Tapi, Choong Sik sama sekali tidak  mengenali atau menyadari kalau orang yang dihadapannya adalah Kyung Joon bukan Yoon Jae.
Kyung Joon pergi meninggalkan Choong Sik dan Da Ran, dengan masih berteriak "Stupid". setelah menceramahi Choong Sik, Da Ran mencoba mencari Kyung Joon, hanya saja dia sudah menghilang.
Kyung Joon kesal  dengan semua hal yang baru saja terjadi. Ia membeli minuma soda, awalnya dia teringat kata-kata Da Ran yang jangan meminum minuman soda lagi, tapi Kyung Joon malah menutup bagian minuman mineral dan memilih minuman soda.
Kemudian Kyung joon kembali ke ruangannya, ia berkata pada dirinya yang tengah terbaring koma, “Untuk saat ini, kau akan tetap baik-baik saja. Karena kau masih memiliki harta warisan dari ibumu. Karena itu, mereka tidak akan menyingkirkanmu dengan mudah.” Kyung Joon mencari barang-barang yang dibuang oleh  bibinya tadi, tapi sudah tidak ada lagi di tempat sampah.
Kyung Joon kembali ke  rumahnya dan menemukan bingkisan dari Da Ran, semua peralatan yang dimiliki oleh Kyung Joon berikut dompet dan gambar malaikat yang masih tetap berada di dompetnya. Ternyata dompet itu yang ingin dimiliki lagi oleh Kyung Joon.
Kyung Joon tersenyum, belum lagi ditambah dengan makanan dari Ayah Da Ran yang sebenarnya dibuat khusus untuk Yoon Jae, tapi Da Ran sengaja memberikan dan menaruh makanan itu di dalam bingkisannya, agar Kyung Joon memakannya. Kyung Joon membaca label yang terdapat di bungkusan itu, bungkusan makanan itu berlabel marga GIL yang berarti itu adalah toko milik Gil Da Ran.  Dan Label lengkap dengan alamat toko milik Da Ran yang mempermudah Kyung Joon untuk menemukan rumah dan toko keluarga Gil.
Sedangkan di rumahnya, Da Ran tengah  dengan Choong sik dan ayah, yang  sibuk mengintrogasi Da Ran perihal kejadian yang berkaitan dengan berubahnya sikap Yoon Jae. 
Choong Sik yang baru saja menemukan arti kata ‘aku bukan kakak iparmu’ langsung menyimpulkan kalau ada sesuatu yang salah dengan hubungan Da Ran dan Yoon Jae.
Sama seperti ayah, ayah pikir, kejadian Yoon Jae tidak menghiraukannya saat mereka berada di rumah sakit, sepertinya bukan kejadian yang tanpa di sengaja, ayah berkesimpulan kalau hubungan pertunangan Da Ran dan Yoon Jae tengah dalam masalah.
Da Ran tidak  bisa lagi menyangkal, ia tidak mungkin mengatakan kalau orang yang berada di tubuh Yoon Jae itu adalah bukan Yoon Jae melainkan Kyung Joon. Mustahil bagi Da Ran untuk menceritakan hal tersebut. Jadi, Da Ran terpaksa mengatakan kalau Yoon Jae tengah sibuk dengan urusannya.
Dan Kyung Joon datang  ke rumah Da Ran. Kedatangan Kyung Joon disambut hangat oleh ibu Da Ran.Kyung Joon jelas tidak mengenal ibu Da Ran, dan dia menurut saja saat ibu Da Ran mengajaknya masuk rumah.
Saat Ibunya Da Ran membawa masuk Kyung Jae, Da Ran, Choong Sik dan Ayahnya sama-sama terkejut mengetahui orang yang baru saja mereka perdebatkan muncul dihadapan mereka.  Kyung Joon pun tidak kalah terkejut.
 
Kyung Joon pun dengan cepat mempelajari semua keluarga Da Ran dan penyebutannya yang seharusnya digunakan Yoon Jae untuk memanggil mereka.
Belajar  dengan cepat  mengenai silsilah keluarga Da Ran berhasil sedikit menyingkirkan rasa canggung Kyung Joon. Kali ini ia menyebutkan nama masing-masing keluarga Gil dengan benar, tepat dan sopan. Dan tidak  lupa juga, saat keluarga Da Ran menanyakan alasan kenapa Yoon Jae datang ke rumah mereka. Kyung Joon  mengatakan  “surprise…” seraya merentangkan tangannya lebar-lebar.
 
Kedatangan Kyung Joon benar-benar membuat otak Da Ran kehilangan akal. Ia membawa Kyung Joon ke halaman belakang rumah mereka dan mulailah keduanya saling berdebat. Da Ran menyalahkan kalau kedatangan Kyung Joon ke rumahnya hanya akan membuat semuanya bertambah keruh. Sedangkan Kyung Joon menjawab, kalau ia hanya ingin mencari Da Ran tapi ibu Da Ran malah menyuruhnya masuk.
Karena persiapan makan malam sudah selesai, ibunya Choong Sik menyuruh dia untuk memanggil Da Ran dan Yoon Jae. Dan Choong Sik datang saat mereka berdua sedang bertengkar. Choong Sik datang dan mendekat. Kenapa mereka bertengkar, bukankah keduanya sudah kembali berbaikan satu sama lain, pikir Choong Sik. Saat Choong Sik bertanya, ‘ada apa?’ 
Da Ran menjawab kalau anak kecil tidak  bakal mengerti masalah mereka. Kata-kata langusng terus dikatakan oleh  Kyung Joon pada Choong Sik, dengan bangganya Kyung Joon mengatakan hal ini berulang-ulang pada Choong Sik, “Semua ini bukan urusan anak kecil. Bukan urusan anak kecil. Anak kecil.”
Selama menunggu makan malam siap dihidangkan, ayah Da Ran buat Kyung Joon  semakin merasa canggung. Kyung Joon kemudian melihat-lihat ruangan dan melihat foto keluarga Da Ran. Sampai topic pembahasan mereka beralih pada hobby Ayah Da Ran mengumpulkan batu.
Ayah benar-benar bangga dengan hobinya satu ini, ia bahkan memperlihatkan koleksi batu keluarga kesayangannya. Beberapa batu itu diletakan di meja khusus. Susunan batu dibuat bertingkat dari batu yang paling besar tinggi sampai batu yang paliing kecil dan pendek. Tentu saja, susunan seperti memiliki arti.
Ayah menjelaskan dengan panjang lebar, untuk batu besar panjang yang cantik itu ditaruh di awal karena batu itu diibaratkan sebagai ayah, sedangkan batu kedua itu ibu, untuk batu sedang yang ketiga milik Da Ran sedangkan yang terakhir adalah milik Choong Sik.
Karena Yoon Jae akan menjadi bagian dari keluarga mereka maka ayah akan menempatkan satu batu sesuai dengan kriteria yang Yoon Jae. Dan batu itu akan ditaruh di samping batu milik Da Ran. Mendengar pernyataan ayah seperti itu, Kyung Joon  langsung saja tertawa, berpikir kalau ide ayah untuk mencarikan batu untuknya benar-benar hal yang sangat menggelikan dan tidak  masuk di akal. Sebegitu pentingkah sebuah batu untuk sebuah keluarga.
Kyung Joon  menghentikan tawanya ketika mengetahui ayah merasa tersinggung. Untuk itu, Kyung Joon  pura-pura saja peduli, ia menanyakan tentang kriteria batu seperti apa yang cocok untuknya.
Kyung Joon lalu mengungkapkan kriteria yang cocok pada batu itu dengan pendapatnya sendiri, kalau kriterianya berdasarkan ukuran, seharusnya seperti ini : batu terbesar adalah untuk Choong Sik, Ibu, Da Ran dan batu yang paling terkecil dirasa sangat pantas untuk ayah. Sedangkan kalau kriterianya berdasarkan keindahan, maka batu pertama yang besar adalah milik ibu, kemudian Choong Sik, Da Ran dan baru yang batu yang paling kecil adalah untuk Ayah.
Makan malam siap. Ayah sengaja menyiapkan bir untuk Kyung Joon, tapi Da Ran khawatir karena yang didalam tubuh Yoon Jae adalah Kyung Joon, dan Kyung Joon masih kecil, dan akhirnya Da Ran merebut gelas milik Kyung Joon dan ia yang meminum bagian Kyung Joon.
Ayah benar-benar ingin minum bersama Kyung Joon, jadi bagaimanapun juga, Kyung Joon  akan tetap minum bersama mereka. Choong Sik juga ingin merasakan beer itu, tapi Da Ran melarangnya, sama seperti ia melarang Kyung Joon  untuk meminum beer.
Da Ran mengantarkan Kyung Joon  pulang, ia khawatir kalau tiba-tiba saja Kyung Joon tidak sadarkan diri karena terlalu banyak minum. Tapi itu bukan kali pertama Kyung Joon minum beer seperti itu, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Yang perlu Da Ran khawatirkan adalah isi dompet Kyung Joon, secara, tubuh Yoon Jae yang Kyung Joon tempati itu benar-benar memerlukan uang tambahan untuk naik bis. Tarif yang biasa dikenakan Kyung Joon adalah normal pelajar, tapi ia harus membayar lebih karena tubuh Yoon Jae yang termasuk jenis orang dewasa
Lalu, Kyung Joon juga harus membeli baju baru karena semua ukuran baju yang ia punya jauh dari ukuran yang pas dengan badan Yoon Jae. Da Ran menampik, mereka tidak  akan membeli baju baru tetapi mengambil baju milik Yoon Jae di apartemennya.
Ayah dan Ibu Da Ran sedang mencuci piring sambil mengobrolkan tentang Yoon Jae dan Da Ran.
Da Ran dan Kyung Joon pergi ke apartemen Yoon Jae. Apartemen itu tidak memerlukan kunci, pembukanya hanya diperlukan sidik jari, jadi mudah bagi Da Ran dan Yoon Jae untuk masuk ke dalamnya.
Da Ran menyuruh Kyung joon untuk mengganti baju setelah menunjukkan beberapa lemari baju pada Kyung Joon. Dan tanpa sengaja, Da Ran melihat Kyung Joon tengah berganti pakaian. Da Ran langsung saja menyembunyikan wajahnya. Melihat hal itu Kyung Joon heran, lho bukannya Da Ran sudah sering melihat Yoon Jae setengah telanjang seperti itu, kenapa Da Ran mesti malu untuk melihatnya lagi.
Wajah polos Da Ran membuat Kyung Joon berfikir. Da Ran dan Yoon Jae sudah akan menikah tapi Da Ran sama sekali belum pernah melihat perut perfectnya Yoon Jae? Padahal satu bulan lagi mereka akan menikah.  Kyung Joon lalu mengangkat bajunya untuk memperlihatkan perut coklat dan perfectnya milik Yoon Jae. Tapi Da Ran masih tidak memalingkan wajahnya, dia tidak ingin melihatnya. (hmmmm.... bukannya Da Ran sudah melihatnya, saat Kyung Joon menunjukkan alerginya)
Lalu kyung Joon berpikir, kalau membentuk badan seperti itu tentunya memerlukan waktu yang lama. Setiap hari harus berolah raga secara teratur dan selalu menyempatkan diri untuk pergi ke gym. Tapi, kalau paman  ini memiliki waktu untuk membentuk perut kotak-kotak nya seperti ini, kenapa ia tidak  memiliki sedikit pun waktu untuk Da Ran?  Ada sesuatu yang salah Pikir Kyung Joon.
Pernyataan Kyung Joon itu disambut serius oleh Da Ran. Da Ran termenung, semua yang dikatakan anak  kecil yang ada di hadapannya itu ada benarnya juga. Semua yang dikatakan anak kecil ini benar, pikir Da Ran. Melihat Da Ran yang termenung, Kyung Joon cemas, ia selalu merasa cemas setiap kali melihat Da Ran bersedih.
Kyung Joon pun berusaha menghibur Da Ran dengan mengatakan bukankah, paman ini akan pergi menemui Da Ran sebelum terjadinya kecelakaan. Dan bukankah juga, paman  ini ingin mengatakan sesuatu pada Da Ran? Da Ran mengangguk, Yoon Jae memang akan menemuinya dan mengatakan sesuatu hal yang sangat penting. Tapi bagaimana kalau kata yang sebenarnya ingin Yoon Jae katakan adalah perihal ketidak cintaannya pada Da Ran.
Mendengar hal itu, Kyung Joon tiba-tiba mengubah sifat dan suaranya lagi. Memanggil Da Ran dengan lembut dan mengatakan hal yang sangat ingin didengar oleh Da Ran, “Da Ran … I Love You..” ucap Kyung Joon. Dan itu membuat Da Ran tersenyum.
Setelah mengatakan itu Kyung Joon langsung memundurkan langkahnya dan kembali ke dirinya semula, “paman ini pasti akan mengatakan seperti itu.”
Da Ran tersenyum, Da Ran selalu berpikir setiap kali Kyung Joon mengubah sifatnya sama seperti Yoon Jae, ia selalu berpikir kalau orang yang ada dihadapannya adalah Yoon Jae bukan Kyung Joon. Sama seperti saat ini, mendengar Kyung Joon berkata seperti itu, Da Ran senang bukan kepalang.
Da RAn mengajak Kyung Joon mencari baju yang bisa dia gunakan lagi, Da Ran memilih banyak baju, tapi Kyung Joon tidak menyukai baju-baju yang dipilihkan oleh Da Ran. dia lalu mengambil sebuah switer, dan tanpa sengaja, Kyung Joon menjatuhkan sebuah kunci.  Kunci apakah itu.. Yang pasti bukan kunci untuk rumah baru Da Ran dan Yoon Jae kelak, tapi kunci menuju ruangan lain. Apakah kunci untu wanita lain.
Wanita lain itu, tiba-tiba saja menelpon Yoon Jae. Dia adalah Se Young. Kyung Joon yang mengangkat telepon dari Se Young. Da Ran memberikan instruksi agar Kyung Joon berkata dan bersikap wajar, saat menerima telepon. Ternyata, Se Young tengah dalam perjalanan menuju apartemen Yoon Jae, karena ia merasa khawatir dengan keadaan Yoon Jae.
Da Ran melihat-lihat isi apartemen Yoon Jae, dan dia menemukan sebuah koper yang didalamnya sudah berisi pakaian dan siap dibawa pergi. koper itu milik Yoon Jae, begitu juga baju yang ada didalamnya. Da Ran bingung karena selama ini Yoon Jae tidak pernah mengatakan akan bepergian.

Kyung Joon  menemui Se Young di lantai dasar apartemen. Lagi-lagi, Da Ran mengingatkan untuk tidak  bersikap salah tingkah dan sebisa mungkin bertindak seperti Yoon Jae sungguhan. Ditengah perjalanan menuju ke lantai dasar, Kyung Joon terus penasaran dengan kunci yang dia temukan.
Di lantai dasar apartement. Melihat Yoon Jae tiba, Se Young datang menghampirinya dengan sambaran pelukan. “Aku benar-benar mengkhawatirkanmu.” Bisik Se Young mengeratkan pelukannya. “Yoon Jae, I Love You.” Untuk bisikan yang satu ini, benar-benar membuat Kyung Joon bergidik ngeri dan ia langsung melepaskan pelukan Se Young begitu saja. Ia menatap aneh ke arah Se Young. Suasana bertambah aneh, ketika Da Ran datang memanggil nama Yoon Jae.
Otak Kyung Joon berpikir keras, ia menatap ke arah Da Ran dan Se Young secara bergantian dan langsung menarik kesimpulan. Yoon Jae memiliki hubungan dengan wanita lain, dan ia akan menikahi wanita yang lainnya. Kyung Joon geram mengetahui hal itu.

0 Response to "Sinopsis Big Episode 2 (Part 2)"

Posting Komentar