Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 14

Episode 14 Drama ini yang di tayangkan pada tanggal 16 februari di Korea memperoleh rating lebih tinggi dari sebelumnya yaitu 37,2 setelah pada episode 13 kemarin mendapat rating 34,6.  Sebelumnya untuk yang penasaran dengan cerita sebelumnya, bisa baca di Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 13. bcoran sedikit, di episde ini Wol bisa mengingat semuanya. Ingatannya pulih. Dia sembuh. Oke... kita mulai aja yah sinopsisnya....

Chack It out....
Episode ini diawali dengan penyiksaan terhadap Wol yang dituduh sudah menggoda Raja. Dan seseorang membacakan pengumuman bahwa Wol harus menjahit pakaiannya, karena sudah berzina. Orang itu juga mengumumkan kalau Wol sudah mengakui kejahatan sebagai shaman yang sudah menggoda Rajanya, dan sebagai hukumannya, Wol akan di bawa kepengasingan.


Ditempat lain, Hwon dan Ibu Suri sedang minum teh bersama. mereka membahas tentang teh yang bagus untuk tubuh, dikesempatan itu juga Hwon mengatakan kalau Ibu Suri mempunyai kekuasaan yang sangat berpengaruh di kerajaan ini, apa yang Ibu Suri inginkan pasti terjadi. Hwon juga berkata pada Ibu Suri kalau dia berbeda dengan yang lain. Dia tidak akan melakukan hal yang sama.


Setelah dari tempat Ibu Suri, Hwon bertemu dengan para menterinya. Mereka membahas tentang gerhana matahari yang akan terjadi. Hwon memerintah departemen astrologi harus mempersiapkan semuanya. Tiba-tiba salah seorang menteri berkata kalau bulan menutupi matahari itu bukan pertanda baik, apalagi setelah kejadian Wol, karena itu menteri itu berkata kalau Wol harus tetap diasingkan meskipun Myung sudah membersihkan namanya. Saat itu juga, Dae Hyeong langsung berkata kalau Myung akan menjadi ancaman tahta bagi Raja. Mendengar itu, Hwon langsung marah. Dae Hyeong berkata lagi agar Myung tidak pergi dari rumahnya, dan menteri lainnya berkata kalau mereka sudah mengirim penjaga untuk menjaga disana.

Saat Yang Myung akan pergi, tiiba-tiba para pengawal kerajaan menghadang jalannya. Kontan saja Yang Myung marah, dan pengawal kerajaan itu berkata kalau ini semua perintah Raja yang tidak membolehkan Yang Myung untuk pergi.


Yang Myung masuk lagi kerumahnya. Dia marah pada Hwon. "Setelah mengambil apa yang ia inginkan, apakah masih belum cukup? dan sekarang kau mengekang diriku."


Para menteri sedanga kumpul dan minum-minum. Mereka membicarakan tentang Hwon. Mereka menertawakan Hwon seperti anak kecil, karena dia tidak bisa menjaga wanita yang dia sukai untuk tetap disampingnya. Yang mereka maksud adalah Wol.


Wol mendongakkan kepalanya saat tau Hwon mengunjunginya. Wol terkejut. Hwon melihat Wol sedang menjahit pakaiannya. Wol bertanya kenapa Hwon sampai datang ke tempat seperti ini (penjara). Hwon pun berkata kalau dia datang, karena ingin bertanya satu hal pada Wol, dan Hwon ingin satu jawaban. Hwon mengingatkan Wol tentang ketika Hwon tidur dia gelisah dan selalu memanggil-manggil nama seseorang dan akhirnya berkata agar Wol tidak meninggalkannya. Wol pun berkata kalau dia mengingatnya. Hwon pun menjelaskan kalau sebenarnya dia berkata seperti itu bukan untuk Wol tapi untuk Yeon Woo tunangannya. Karena itu, sekarang Hwon pun meminta Wol untuk pergi jauh darinya. Setelah mengatakan semua yang ingin Hwon katakan diapun mempersilahkan Wol untuk berkata atau bertanya apa saja pada Hwon untuk yang terakhir kalinya. Wol pun berkata tidak. Sebelum pergi, Hwon berkata kalau tidak apa , jika Wol tidak suka dengan apa yang dia katakan, tapi Wol berkata kalau dia tidak apa-apa.


Hwon jalan keluar dan menangis, Woon mendekatinya. Hwon bersandar pada Woon dan menangis. 
Hwon: "Kata-katanya selalu mengiburku, tapi aku tidak bisa mengatakan satu katapun untuk menghiburnya"
Woon: "Anda telah melindunginya dengan cara Anda"
Hwon: "Aku sudah memberikan rasa sakit yang begitu besar padanya, mana bisa kau berfikir kalau aku melindunginya?"
Woon memegang tangan Hwon untuk menenangkannya.


Di dalam penjara, Wol berkata pada dirinya sendiri, bagaimana dia bisa menghadapi semua ini. hmmmm.... kasian banget Wol.... Yeon Woo..... 


Dae Hyeong terus berkata kalau dia pernah melihat Wol sebelumnya, tapi dia tidak tau dimana. Dae Hyeong teringat kembali saat Wol berbicara padanya, dan tiba-tiba dia ingat dengan Ah Ri. Dia ingat dengan perkataan Ah Ri yang mengatakan kalau "Anda boleh berfikir kalau hanya saya yang melihat semuanya, dan semuanya akan berakhir jika Anda sudah menghabisi saya, tapi Anda salah, karena ada bulan yang sudah menyaksikan semuanya. Dan Anda tunggu saja, suatu hari nanti akan ada cahaya bulan yang akan memotong garis hidup Anda".


Bo Kyeong bersiap-siap akan tidur, tapi tiba-tiba dia mendengar suara tangisan di bangunan tempat tingan Yeon Woo dulu, itu membuat Bo Kyeong terkejut. Diapun menanyakan pada orang, apakah dia mendengar suara tangiisan, tapi dia menjawab tidak. dan saat Bo Kyeong melihat cermin dia melihat bayangan Yeon Woo muda. Bo Kyeong ketakutan.


Tak hanya Bo Kyeong yang mendengar suara tangisan dari bangunan bulan perak, Ibu Suri juga mendengarnya, tapi saat dia tanyakan pada ajudannya untuk memastikannya, dia berkata kalau tidak mendengar suara tangisan itu. Ibu Suri berkata pada dirinya sendri kalau dia benar-benar mendengar suara tangisan itu.


Saat Nok Young berjalan, dia merasakan sesuatu. Ada seseorang yang akan mengubah takdinya, dan akan kembali pada tempat dia semestinya, dan akan terjadi hujan darah dan tak akan ada yang bisa menghindarinya.


Min Hwa ketakutan dia ingat dengan kata-kata tabib tadi siang pada ibunya Yeom. Tabib itu berkata kalau ada yang bertanya tentang kematiannya Yeon Woo. Min Hwa teringat saat dia berada di tempat ritual saat Ibu Suri mau mencelakakan Yeon Woo. Ibu Suri juga bilang apa yang Min Hwa inginkan pasti bisa terkabulkan.

Min Hwa tidak tidur tapi dia tidak mau bangun, meskipun dayangnya terus membangunkannya, tapi setelah dayangnya menyebut nama Yeom, Min Hwa langsung duduk dan bertanya, ada apa dengan suami saya? apa dia sakit? Dayangnya berkata kalau Yeom sudah pulang dariperjalanannya, dia pulang karena mendengar Raja sakit. Saat Min Hwa bertanya dimana Yeom sekarang, Dayangnya bilang sedang bertemu dengan ibunya. Mendengar itu Min Hwa langsung pergi dan tidak mempedulikan larangan dayangnya yang bilang kalau Yeom sedang dalam masa penyempurnaan.


Min Hwa masuk kekamar Yeom dan berkata, "kau sudah kembali tapi kenapa tidak menemuiku?" Yeom menjawab kalau dia ingin membersihkan badan dulu baru menemui Min Hwa. Min Hwa mengaku sangat merindukan Yeom. Yeom lalu memeluk Min Hwa, istrinya.


Ibu Suri menceritakan pada profesor tentang suara tangisan dari bangunan gedung perak yang sudah lama terkunci. Dia ingin profesor mengurusnya, karena Ibu Suri ingin agar semua itu tidak menyebar kemana-mana. dia tahu, dia bisa meminta bantuan pada Nok Young, tapi dia tidak mau. Ibu Suri mau Profesor yang mengurus semuanya.


Nok Young, Seol dan Jansil ingin mengunjungi Wol dipenjara, tapi mereka dihadang penjaga. Seol dan Jansil memaksa masuk. Seol menggunakan cara kasar dan Jansil menggunakan cara halus, tapi semuanya percuma tetap saja mereka tidak diizinkan masuk. Nok Yeong pun menyuruh Seol membawa Jansil dan pulang ke balai samawi. Awalnya Seol tidak setuju, tapi akhirnya dia menurut juga.


Nok Young menemui Wol, dia sedih melihat keadaan Wol dan melihat jahitan pada pakaian Wol. Nok Young bertanya keadaan Wol. Tapi Wol malah meminta maaf karena sudah membuat Nok Young, Seol dan Jansil khawatir karenanya. Nok Young berkata, kenapa Wol harus mengkhawatirkan orang lain. Nok Young pun bercerita pada Wol kalau dulu dia punya teman bernama Ah Ri, dan ditempat inilah dia terakhir kali bertemu dengannya. Nok Young juga bercerita tentang pesan terakhir temannya yang memintanya untuk menjaga Wol. Tapi Nok Young menyesali diri, karena dia malah membuat Wol dalam bahaya.

Dan Wol berkata: "Anda selalu melindungi saya. setelah orang tua saya melemparkan saya pergi, Anda menyelamatkan aku sebagai putri rohani Anda dan membesarkan saya sampai sekarang dan merawat saya. Apakah Anda ingat ketika saya katakan saya tidak ingin menjadi dukun dan mengatakan saya akan mengakhiri hidup saya - waktu itu kau bilang kau berkata padaku, jika abilites psikis saya memilih saya bahwa ada alasan mengapa-bahkan jika ada siksaan dan penderitaan, bahwa itu memberi saya keterampilan yang saya butuhkan. sejak saat itu saya mulai berpikir, tidak ada siksaan tanpa makna. bahkan rasa sakit ini sekarang harus ada alasan mengapa tuhan memberikannya padaku"
 
Nok Young melepas penutup dan berdiri, dia memberi hormat pada Wol.
Saat Seol dan jansil kembali balai samawi. Para shaman muda lain berbicara tentang Wol. bagaimana mereka tahu dia akan mendapat masalah besar. bagaimana ia bisa terlibat dengan raja seperti itu. bagaimana ia mampu menghindari kematian karena sudah merayu Raja. Mereka mengatakan bagaimana hal itu lebih baik baginya untuk mati karena dia harus hidup dengan pezina kata tertulis di dadanya dan diusir. Seol berteriak dan menendang seorang gadis ke bawah. Seol menarik pedangnya keluar dan mengancam untuk menyakiti mereka jika mereka mengatakan satu kata lagi.  
Balik lagi ke Nok Young dan Wol, sekali lagi Nok Young memanggil Wol "nona". Wol bertanya kenapa Nok Young memanggilnya seperti itu. Nok Young hanya menjawab, kalau jawabannya ada pada diri Wol. 
Nok Young: "apa yang Anda harus melindungi dan apa yang Anda harus membuang - satunya orang yang tahu jawaban itu adalah Anda. Anda harus menemukan jawabannya dalam diri Anda".
Wol bertanya apa artinya dia tidak mengerti.  Nok Young berkata lagi: "apa pun kebenaran yang Anda temukan - tolong ingat satu hal. lebih dari siapa pun Anda adalah orang yang kuat. dalam diri Anda adalah pilihan yang tepat. kecerdasan Anda akan membuat Anda menang. Percaya diri dan mengikutinya"  

Nok Young kembali dan Seol bertanya dengan sedikit marah, apakah Nok Young tidak akan melakukan apa-apa untuk menyelamatkan Wol. Nok Young menyuruh Seol untuk mengecilkan volume suaranya.

Seol: "mengapa saya harus melakukan itu? sampai sekarang saya percaya kata-kata Anda dan melakukan apa yang Anda suruh. Saya melakukannya untuk melindungi nona (Wol). Setiap kali nona bertanya tentang masa lalunya, saya selalu berboohong dengan bilang tidak tahu. Tapi apa ini, pengasingan? apa tidak cukup kalau dia sudah menjadi jimat yang menyerap penyakit, dan sekarang dia berada dipenjara dan akan diasingkan, dan saya tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk berada disampingnya untuk melindunginya saja saya tidak bisa.

Nok Young: "ini semua adalah takdir nona"

Seol terkejut, begitumudahnya Nok Young berkata seperti itu. Nok Young menjelaskan bahkan jika ada gelap gulita, tidak ada yang bisa menghalangi terangnya bulan, sampai Anda dapat melihat jalan keluar, dan tidak ada yang bisa dilakukan, selain mengunggu. Seol masih juga tidak mengerti. Nok Yung mengatakan lagi, sebentar lagi kebenaran akan terungkap sehingga kita harus menunggu, dan semuanya itu ada ditangan Wol.

Kasim sedang berbicara dengan Hwon tentang jadwal hwon dan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Hwon terlihat lemah dan tidak bersemangat. melihat Hwon seperti itu, Kasim diam-diam menawarkan untuk pergi membuat boneka salju. Hwon langsung mendongak melihat kearahnya. Kasim itu lalu bilang kalau ini yang terakhir kalinya. ketika musim semi datang salju akan mencair dan hilang, dan kasim menawarkan dirinya untuk pergi mencari salju murni bersih, yang belum seorangpun menginjaknya, dan dia akan melakukan ini untuk terakhir kalinya. Hwon tersenyum pada Kasim dan terlihat sangat berterima kasih.


Wol akhirnya dibawa pergi dari penjara. Hwon dan Woon yang berpakaian seperti bangsawan keluar pergi istana. Mereka melihat Wol dari jauh. Saat Wol berbalik kebelakang, mereka berdua bersembunyi. Hwon melihat Wol lagi. Woon khawatir melihat Hwon seperti itu.




Di tempat Bo Kyeong, dayangnya mengatakan kepadanya kalau Hwon berangkat terlambat tadi malam mengatakan ia akan berjalan-jalan dan meninggalkan ruang tempat tidurnya kosong. Hwon mengatakan kepada yang lain untuk kembali dan hanya menyuruh penjaga Woon untuk mengikuti. 
Bo Kyeong: "apa maksudmu dia mengatakan hanya penjaga Woon yang mengikutinya?
Dayangnya mengatakan kalau Hwon pergi ke mana wol akan disembunyikan. Bo Kyung tertawa. Dayangnya mencoba menjelaskan bahwa Hwon baru saja mengkonfirmasikan bahwa Wol ada di sana. tapi Bo Kyeong tidak ingin mendengar yang lain dan dia berpikir "seharusnya aku tidak membiarkan anak itu hidup-saya tidak seharusnya membiarkan dia hidup." Bo Kyeong  tiba-tiba melihat wajah Yeon Woo muda dalam pantulan cermin dan Bo Kyeong melempar sesuatu. Bo Kyeong memotong tangannya sendiri. Dayangnyapun berteriak memanggil tabib.

Bo Kyeong gemetar dengan tangan berdarah. Dia berteriak - "saya katakan jangan biarkan orang lain masuk" tapi Hwon muncul. Dia melihat tangan  Bo Kyeong berdarah dan pecahan kaca. Hwon meminta kain. Hwon berjalan mendekat trapi Bo Kyeong berpaling dalam kemarahan. Hwon mencoba membalut tangannya tapi dia menarik diri sehingga ia meraih tangannya lagi dan membungkusnya.  

Bo Kyeong: "Anda berpikir Anda adalah satu-satunya orang yang merasa sakit karena cinta, bagaimana dengan cintaku. Anda adalah cinta pertamaku. Anda tahu betapa sakitnya mencintai seseorang seperti ini.  
Bo Kyeong menangis. Hwon memeluknya.  
Hwon: "terlalu banyak orang yang sedih dan dalam penderitaan-saya, Anda ratu, saudara, dan anak itu.


 Wol melewati kota, dan dijalan-jalan orang-orang melemparinya dengan batu. Ibunya juga berada di sana dan melihat Wol untuk kedua kalinya, Ibunya juga berusaha meraih Wol dan memanggilnya, tapi pelayannya menghalanginya. Saat Wol berbalik, Ibunya jatuh ke tanah dan saat ibunya berdiri lagi, ibunya sudah tidak melihat Wol lagi. Ibunya pun menangis tak terkendali.


Penjaga memberitahu Wol untuk mengikuti para penjaga lain (warna biru) dari sini. Wol bertanya apakah dia tidak seharusnya pergi ke Seohwalinseo. penjaga biru membayar banyak uang untuk penjaga merah. Penjaga merah mengatakan untuk mengambil Wol. katanya tunggu dulu. di mana kau akan membawaku.  
Seorang penjaga berkata: "Anda akan tahu kapan Anda sampai di sana
Wol: "apakah Anda akan melawan hukum / perintah
Pria: "Saya akan mengikuti hukum lebih menakutkan dari itu. ikuti saya!"

Myung  tahu tentang Wol dari pengikutnya.  

Pengikut Myung: "Anda bilang kriminal menghilang? hamba mengatakan yang dia lakukan seperti yang Myung inginkan dan pergi ke sana tapi ada berita itu.  
Myung: mana? arah mana mereka pergi? Hal Hamba ia bertemu dengan perampok di jalan itu.  
Myung padam.

Woon sedang menunggu di sana.  

Myung: "apa yang kau lakukan di sini" 
Woon: di mana kau pergi? 
Woon berkata pada Myung untuk tidak diperbolehkan pergi dulu dan meminta Myung untuk masuk ke dalam rumah. Myung bertanya apakah Woon datang sebagai teman atau sebagai perintah dari Raja.


Myung memegang pedangnya.  
Myung: "hari ini saya menggunakan pedang ini, karena saya tidak diizinkan untuk keluar sehingga saya khawatir bahwa saya akan menggunakan pedang ini untuk alasan yang salah. Aku akan memenangkan pertarungan pedang dengan Anda dan melatih keterampilan pedang, apakah Anda terima?"
Myung menyadari bahwa sebagai penjaga kerajaan yang melindungi raja, woon tidak diperbolehkan untuk menggunakan pedangnya tanpa perintah raja. woon bilang itu berbahaya.  


Myung mengayunkan pisau dan bertanya: "apa yang akan Anda lakukan - tunggu sampai perintah kerajaan turun"
Woon terus berkata : "itu berbahaya untuk memegang pedang karena marah. Ini lebih berbahaya untuk memegang pedang untuk cinta." 
Woon mengetuk pedang dari tangan Myung. Woon bertanya siapa Myung kesal.  
Myung: "jika saya tahu bahwa saya  telah bertindak seperti orang gila seperti ini"
Woon meminta Myung,  mengapa dia tidak bisa memahami bagaimana perasaan Hwon.  
Myung bertanya: "mengapa Anda tidak bisa memahami hati teman Anda"
Myung menunjukkan bagaimana Woon mengayunkan pedangnya tanpa perintah.  
Woon berkata: "hari ini - di sini - aku tidak lupa bahwa aku adalah woon penjaga atau teman Anda .... yang ada hanya persahabatan"


Wol di bawa ke suatu tempat oleh penjaga biru. Wol mengatakan ini adalah istana. Profesor itu berjalan ke tempat Wol.
  
flash back! 

Kilas balik saat Ibu Suri dan profesor membicarakan tentang tangiisan dari bangunan bulan perak. Dan bagaimana profesor itu mengatakan dia akan menggunakan kapal untuk mengambil dalam jiwa. Ibu Suri mengulangi nama. ia menjelaskan seperti kata-kata katakan, bagaimana jiwa akan diambil dengan seluruh tubuh tapi itu hanya mungkin dengan dukun yang adalah mangkuk yang diisi dengan semangat dewa

Ibu Suri: "seseorang mengambil di jiwa. ia menjelaskan bagaimana ia akan ditempatkan bersama-sama dengan jiwa mati dan dukun akan mengambil dalam jiwa dengan tubuhnya." 

Ibu Suri bertanya apakah itu mungkin. Dia mengatakan itu. dan menjelaskan bagaimana tubuh yang mengambilnya di akan menjadi kapal bagi jiwa. Dia bertanya apakah itu berarti suara menangis di bulan perak akan hilang. Dia mengatakan ya tapi, ada bahaya besar bagi dukun yang mengambil dalam jiwa mengembara. Dia bertanya apakah itu berarti dukun bisa mati. dia bilang dia mendengar mereka bisa kehilangan kehidupan mereka tergantung pada seberapa kuat semangatny

Ibu Suri: "Saya hanya berpikir dari seorang anak yang bisa melakukan ini"


 Wol didorong masuk kesebuah ruangan. Ruangan itu adalah bangunan bulan perak (dimana Yeon Woo muda tinggal dulu). Wol dibawa profesor, orang suruhan Ibu Suri. Profesor mengatakan tempat ini sepi jadi walaupun Wol mau berteriak, tidak akan ada yang bisa mendengarkannya.Jadi Wol harus patuh pada perintah yang diberikan padanya. Profesor pergi, dia mengunci Wol dalam ruangan itu. Profesor menggembok pintu dan meletakkan jimat kuning di pintunya.




Ibu Suri bertanya apakah Profesor sudah mengurung Wol di bangunan bulan perak. Profesor berkata dia sudah melakukannya. 
Ibu Suri: "apakah Anda menjelaskan begitu dia mengerti?  
Profesor berkata kalau dia mengatakan pada wol bahwa ia telah mendapatkan menghibur jiwa mati. Ibu Suri berpesanan untuk dia untuk tidak membiarkan orang lain tahu dan terutama Raja. Profesor mengatakan sesuatu tentang wol dan bagaimana Ibu Suri tidak tahu dia akan menggunakan wol seperti ini dan mengatakan bagaimana akan ada lagi penggunaan baginya nanti jika wol bertahan.


Wol mencoba untuk keluar dan kemudian dia melihat sekitar dan semua stiker kuning di ruangan. Dia melihat jubah merah ditata. Dia ingat saat gadis-gadis shaman lain mengatakan bagaimana Anda dapat mendengar suara hantu menangis datang dari gedung bulan perak di malam hari. gadis lain bertanya apakah itu adalah suara tangisan dari gadis mati. mengapa? apa yang menyiksanya? jadi ada yang bicara terjadi di sekitar tentang bagaimana sebuah mahkota putri yang sehat tiba-tiba mati sehingga dia menghantui istana. Wol melihat pada pakaian merah dan bertanya: apakah jiwa saya harus menghibur orang yang disayangi raja? 

Terjadi sedikit masalah, para pengawal istana dikumpulkan dihalaman. Kepala Pengawal memberitahukan para penjaga lainnya untu terus waspada, dan dia juga menanyakan keberadaan Hong.




Penjaga masuk dan menemukan hong bersandar seperti memeluk mayat. Penjaga bertanya apa yang kamu lakukan - apakah Anda sudah gila.  Hong bertanya apakah telah terjadi kasus di mana bahkan dalam kematian suhu tubuh tidak turun.  
Penjaga: "apa?"
Hong: "jika Anda terus ke seseorang yang sudah mati untuk lama-akan mereka tampak seperti mereka masih hidup dan menjadi hangat"
Penjaga mengatakan bagaimana temperatur tubuh seseorang yang sudah mati dan hidup seseorang yang sama. 
Hong: "itu sebabnya - jika ada kasus seperti itu"
Penjaga mengatakan jika yang terjadi itu berarti mereka tidak mati. 
Hong: "belum mati"
Hong melapor kepada Hwon apa yang dipelajarinya. Hong mengatakan tabib yang ia bertemui  mengatakan tidak ada penyebab spesifik untuk kematiannya. Dan bagaimana dia berhenti bernapas. Hwon ingat bagaimana ia mendengar bahwa juga tidak ada penyebab spesifik kematian. Hwon bertanya apakah ada hal lain. Hong mengatakan bahkan setelah dia berhenti bernapas tubuhnya tetap hangat. itu benar-benar tidak biasa-tabib mengatakan ia berhenti bernapas itu pasti. Hwon mengulangi bahwa kehangatan tubuhnya tetap setelah kematian. Hong mengatakan dia akan melihat ke dalam laporan lagi. Kasim masuk katanya Hwon perlu terburu-buru untuk bersiap-siap karena upacara doa akan dimulai.

*Hwon menyelidiki kematian Yeon Woo


Wol tertidur disebelah pakaian merah. Saat dia bangun, dia melihat  Yeon Woo muda duduk didepannya. Wolpun berkata "Anda datang".

Hwon sudah mengenakan kain karung beras. Kasim datang dengan pakaian putih. Hwon bertanya apakah semuanya siap. Profesor mengatakan ya.
Ada ritual atau doa-doa untuk gerhana. Hwon berlutut di halaman dan menengadah.


Wol berbicara dengan bagian belakang gadis itu: "apa yang terjadi bagi Anda untuk menjadi begitu sedih. Apakah itu karena Anda melewatkan raja? apakah Anda memiliki sesuatu yang Anda ingin memberitahu raja? Beritahu saya - Saya akan mendengarkan Anda. Aku akan menangis bersamamu. Silahkan saja menceritakan apa yang terjadi."


Muda Yeon Woo perlahan berbalik dan melihat Wol lalu  tersenyum.


Wol bangun, dia merasa sakit dan lemah.

Hwon masih berlutut dan mereka membunyikan drum. Ada gerhana matahari.






Wol tidak dapat bernapas dan ia merangkak di lantai. Sama seperti malam itu saat asap hitam yang mencekiknya.  
Suara Nok Young mengatakan: "bagian dalam memberontak ... ketika bulan dan matahari bertemu. nasib bahwa seseorang putus langit akan bersatu kembali .... semuanya akan kembali ke tempatnya.  
Hwon berpikir kembali ke saat-saat ketika ia meraihnya dan berpikir untuk dirinya sendiri - sebuah penyakit misterius yang tak diketahui orang .... yang tidak meninggalkan ...
Wol berkeringat dan mengingat suara Nok Young mengatakan "merindukanmu memiliki penyakit dari dukun" dan bagaimana Yeon Woo dimakamkan.  
Wol: "ibu baptis
Wol duduk dan ingat bagaimana ayahnya menyuruhnya duduk untuk mengambil obat. Dan bagaimana dia memanggil namanya dan bagaimana ibunya datang dan menangis dan memeluknya. wol duduk dan menangis mengingat semuanya.  
Wol: "ayah-ibu" 
Lalu ia ingat Hwon bertanya: "apakah Anda pernah bertemu dengan saya sejak lama?"
Yeon Woo muda Hwon muda bertemu untuk pertama kalinya.  
Hwon: "Apakah Anda benar-benar tidak mengenal saya? menarik semua kenangan masa lalu Anda" 
Dia ingat saat-saat ketika mereka bertemu sebagai anak-anak. Bagaimana Hwon muda bertanya - apakah Anda mengenali saya.  
Hwn: "dalam kenangan masa lalu Anda saya tidak di sana?
Wol menangis.  
Hwon muda: "tidak masalah selama saya mengenal Anda" 
Hwon: "tolong katakan untuk anak itu - bahwa aku menyukainya sangat sangat banyak"
Wol menangis dan memukul dadanya. Dia berteriak keluar dan memukul-mukul lantai.
*akhirnya Wol ingat juga siapa dirinya... ^_^ 


Gerhana masih berlangsung dan Hwon tiba-tiba berpikir "dengan ilmu hitam semuanya mungkin"
Nok Young mengunjungi kuburan Ah Ri. 
Nok Young : "Saya dibebaskan dan mengatakan kepadanya. Sekarang rasa sakit yang lain akan mulai. Kumohon lindungi mereka."


Hwon masuk dan meminta Kasim untuk membawa ketua balai samawi kehadapannya, dia memanggil Nok Young. Kasimpun pergi mencari Nok Young. Hwon bertanya-tanya apakah itu mungkin membunuh seserang dengan ilmu hitam. Dia pikir karena Nok Young memiliki keahlian shaman terbaik dinegeri ini, Hwon pun ingin menanyakan semua itu pada Nok Young.

*Hwon tidak tau kalau Nok Young bisa melakukannya. dan dia sudah melakukannya pada Yeon Woo.



Saat dalam perjalanan, profesor memberitahu penjaga untuk memastikan apakah ia masih hidup (Wol). jika dia mati, mengambil mayatnya tanpa ada yang mengetahui. apakah Anda mengerti? penjaga menuruti perintahnya.




Profesor masuk ke kamar dan melihat wol duduk di sana dengan kepala tertunduk. Ia menyuruh penjaga untuk memeriksa apakah ia masih hidup atau mati. Penjaga sedikit takut dan menyentuh bahunya dan bergerak wol dan terlihat perlahan-lahan. Profesor bertanya apakah dia menghibur jiwa mati.  
Wol: "ya gadisnya tidak akan menangis lagi"

 

0 Response to "Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 14"

Posting Komentar