Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Ep 20 (Final)

Episode terakhir ini  diawali dari pembicaraan Dae Hyeong dan Yang Myung, dimana Dae Hyeong berjanji akan memberikan leher raja untu Myung.  Myung: “apakah Anda mengatakan Anda ingin aky meggorok leher raja sendiri?”  Dae Hyeong mengatakan kalau para pendukungnya benar-benar percaya pada Myung untuk melakukan semua itu.  Myung : “Jika saya membunuh saudara saya sendiri, maka mereka akan mengakui saya sebagai raja?” Dae Hyeong mengatakan kalau begitulah politik dalam suatu negara. Myung bilang itu adalah kesempatan baik dan itu bukan saran yang buruk. Myung pun berjanji akan melakukannya.


Balik lagi ke situasi menegangkan, dimana Yang Myung dan Hwon saling menghunuskan pedang. Dae hyeong berteriak untuk mulai menyerang dan dia juga menyuruh Yang Myung untuk menggorok leher Hwon. 

Kilas Balik!!!!

Posisi seperti ini sudah terjadi sebelumnya, saat Yang Myung menghunuskan pedang pada Hwon. Saat itu Hwon berkata: “Mengapa anda ragu menggorok leher saya, jika anda tidak melakukannya, anda akan kehilangan kesempatan, dan tidak akan ada kesempatan lagi”. Myung : “Tidak!! Saya akan punya kesempatan lagi, Anda tidak tahu apa yanga akan saya lakukan.”

Balik lagi Ke waktu sekarang!!!


Dae Hyeong mengatakan pada Myung untuk tidak ragu-ragu dan cepat menggorok leher Hwon.  Myung berteriak dan menyuruh Hwon pergi dan Woon membantunya untuk pergi dengan selamat.

Balik ke kilas yang tadi!!!!


Hwon mengatakan pada Myung, rencana untuk pengembalian posisi. Hwon: “saya berfikir untuk melakukan kompetisi berburu, sehingga komplotan yang mencoba membunuh gadis itu (Yeon Woo), yang telah menggunakan kematiannya untuk naik ke posisi mereka sekarang. mereka telah membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Mereka yang hanya peduli pada diri mereka sendiri dan tidak peduli pada masyarakat. dan mereka semua akan mencari anda”

Myung: “mereka (fraksi Dae Hyeong) tidak akan duduk diam membiarkan semua itu terjadi”

Hwon: “saya tahu. Kalau saya tidak menyerahkan pada tujuan saya, mereka akan mencari bantuan ke tempat lain. Mereka akan datang mencari anda segera.”

Myung : “Jadi apa yang anda inginkan dari saya?”

Hwon bilang kalau dia memerlukan catatan nama-nama orang yang ingin memberontak padanya. (oooooh,,jadi itu maksud Myung kemaren minta orang-orang Dae hyeong untuk menulis nama mereka dibuku)karena jika mereka semua tidak dileyapkan maka Yeon Woo sepanjang hidupnya akan dalam bahaya. Dan juga negara ini akan dirugikan. Myung: “apakah anda percaya pada saya untuk melakukan hal berbahaya seperti itu?” 

Hwon: “Saya menyelamatkan hidup anda sekarang”. Myung mengatakan kalau Hwon sudah mengatakan hal yang berbeda. Hwon: “tentu saja, dan semua keputusan ada ditangan anda”.


Myung berjalan ke tengah lapangan sedangakan Hwon berjalan ke atas tangga. Pasukan Dae Hyeong mulai menyerang, dan Hwon sudah berada dalam perlindungan. Dari pihak Dae Hyeong kalah jumlah. Penjaga muncul dan menutup pintu. Pihak Dae Hyeong sudah dikepung. Hwon berteriak kalau perburuan dimulai. Para penjaga maju semua menyerang pihak Dae Hyeong. Yang Myung dan Woon ikut turun juga untuk menyerang. Dae Hyeong berteriak, dia akan memberi penghargaan bagi yang bisa membunuh Yang Myung dan Hwon. para menteri yang ikut dibunuh.


Dayang Bo Kyeong pergi kekamarnya untuk menyuruh Bo Kyeong pindah karena dia dalam bahaya, tapi Bo Kyeong menghilang, tidak ada dikamarnya.


Bo Kyeong berjalan dan berkata dalam hati “Yang Mulia, ayah.... apakah kalian harus saling membunuh satu sama lain. Aku tidak tahu siapa yang akan menang, tapi aku merasa jadi tidak berguna. Di hari pertama aku melihat yang mulia, hanya satu yang saya inginkan, yaitu cintamu, sampai saat terakhir sebagai ratu, saya akan mati sebagai wanita anda” Bo Kyeong pu membentuk simpul dari seprai yang akan dia gunakan untuk menggantung diri.... (hhhhuft!!! Kasian juga diriku sama Bo Kyeong)


Para menteri yang berada dipihak Dae Hyeong semuanya sudah tewas. Myung memberi tahu kalau dia yang memegang nama-nama orang yang berada difraksinya. Jadi jika Dae Hyeong menginginkan nama-nama itu, dia harus membunuh Myung terlebih dulu baru mendapatkan catatan nama itu. Dae Hyeong melihat sekelilingnya, dan yang lain sudah mati, tinggal dia yang berdiri sendiri.


Dae Hyeong melihat kearah Hwon, dan Hwon pun memanah ke arah Dae Hyong. Tapi Dae Hyeong masih bisa bangkit dan saat dia akan menyerang Hwon, Myung menghalanginya. Dae Hyeong terjatuh. Myung melihat ke arah Hwon dan tersenyum.

Hwon memanggil Myung, memberitahu kalau ada seorang pria yang akan menyerangnya. Myung berdiri dan bersiap-siap. Tapi dia berkata dalam hati: “mohon maafkan saya untuk pilihan kekanak-kanakan saya. Yang seharusnya, hanya ada satu matahari dilangit sehingga tidak akan ada lagi kebingunggan kerena saya.”


Myung  menjatuhkan pedangnya dan membiarkan dirinya dibunuh. Hwon terdiam sejenak, shock dengan apa yang dilakukan Myung, kemudian dia berteriak memanggil kakaknya. Hwon berjalan mendekati Myung.  


Di tempat lain Nok Young  menatap langit dan melihat dua matahari. Lalu bulan mencakup salah satunya. Jansil menangis dan mengatakan kakak. (Jansil tau kalau sesuatu sudah terjadi pada Yang Myung)


Hwon mendekati Myung yang sudah sekarat. Woon pun menangis.  Myung berkata kalau dia senang bisa bersandar dalam pelukan Woon. 


Woon: “mengapa?”

Myung: “hari  ini sangat melelahkan berpura-pura menjadi seorang pemberontak dan itu tidak menyenangkan. Jadi jika ada penyesalan - mungkin karena tidak melihat Yeom”. Hwon menangis. Myung: “mengapa engkau menangis atas sesuatu seperti ini. Jangan menangis. Saya baik-baik saja”. Myung  memberikan buku. Myung: “ini adalah buku dari nama-nama yang berkonspirasi melakukan pemberontakan  yang Anda pesan”


Hwon: “baik, jangan bergerak, tabib akan segera datang, tetap lah bertahan”.

Myung: “ada saat ketika aku membenci Anda karena memiliki segala sesuatu yang saya inginkan sehingga membuat saya ingin benar-benar berada diposisi anda. tapi banyak teman saya dan hubungan kita terlalu berharga untuk ditukar dengan posisi raja”

Myung memegang tangan Hwon  dan mengatakan:  “silahkan menjadi raja yang baik dan menjaga warga negara ini dengan gadis itu (Yeon Woo). Saya akan menjaga Anda dari sana (langit)”

Myung  berkata dalam hati: “ayah saya datang ke tempat Anda sebagai anak anda disana - bukan sebagai raja tetapi sebagai ayah saya, Anda bisa tertawa untuk saya sebanyak yang Anda inginkan, tapi saya merasa sedih untuk ibu saya yang saya tinggalkan” 

Myung ingat bagaimana ia mengucapkan selamat tinggal pada Yeon Woo muda-saat dia mengatakan akan pergi kesuatu tempat dan berkata ingin melihat wajah Yeon Woo  terlbih dahulu sebelum dia pergi. 


Myung menghembuskan nafas terakhir,  meninggal sehingga Hwon  memegang dia dan terus berteriak-teriak memanggilnya memintanya untuk membuka matanya. Hwon:  “Saya hanya memerintahkan Anda untuk mendapatkan daftar nama - saya tidak pernah memerintahkan Anda untuk mati. silahkan buka mata Anda. Ini bukan dari rencana kita, anda telah melanggarnya” Hwon terus berteriak dan menghadap ke langit.


Yeon Woo berada di dalam tandu. Hong mengetuk dan mengatakan kalau Yeon Woo sudah boleh keluar. Yeon Woo bertanya dimana mereka sekarang. Tapi Hong hanya bilang kalau raja yang memerintahkannya untuk membawanya kesini. Hong meminta Yeon Woo untuk segera masuk ke rumah.


Yeon Woo melewati gerbang dan melihat ibunya lewat. Dia mengangis dan berusaha memanggil ibunya. “Ibu”. Ibunya bertanya: “apakah anda Yeon Woo?” Yeon Woo mengangguk ya. Ibunya bertanya: “Apakah Anda benar-benar YW?” Mereka berpelukan   dan menangis. ibunya mengatakan: “Anda masih hidup. Anda benar-benar masih hidup”  Ibunya melihat wajahnya dan bertanya apakah ini mimpi atau kenyataan. Bagaimana hal seperti ini terjadi. Aku tidak tahu aku akan bertemu denganmu. ibunya hampir pingsan di pelukan Yeon Woo. Yeom  datang ke  luar memanggil ibunya dan Yeon Woo  memanggilnya. Mereka pun membawa ibunya kedalam.


Ibunya berbaring memegang tangan Yeon Woo. Yeom  meninggalkan mereka berdua. Ibunya mengatakan : “beberapa waktu lalu aku melihat seorang gadis seperti Anda - apapun kejahatan nya orang melemparkan batu ke arahnya. ketika aku melihatnya hatiku sakit” 

Yeon Woo mengatakan padanya kalau tidak usah memikirkan apa kata orang, dan dia pun menyuruh ibunya istirahat. Ibunya mengatakan kalau dia tidak bisa tidur, dia takut Yeon Woo akan pergi lagi saat dia tertidur. Yeon Woo mengatakan kalau itu tidak akan terjadi. Dia tidak akan  pergi ke mana pun tanpa seizinnya. Ibunya berkata kalau selama 8 tahun ini dia sudah tinggal bersama putri. Dan dia hampir tidak percaya kalau ternyata putri terlibat dalam kematian Yeon Woo.

Yeon Woo: “Ibu mendengar semua itu dari kakak?  Ibunya berkata: “Aku mendengar bahwa ia melakukan kejahatan besar. Tapi di perutnya sekarang sudah ada anak Yeom. Bagaimana dia bisa melakukan semua itu.”


Yeon Woo keluar dan memanggil kakaknya. Yeon Woo:  “Apakah kau tidak akan melihat saya. jika Anda menyalahkan diri sendiri saya tidak punya pilihan selain menyesali hidup. Anda ingin saya untuk berpikir bahwa” Yeom berbalik dan bilang aku melakukan kejahatan besar kepada Anda. 

Yeon Woo: “bagaimana mungkin Anda pikir Anda melakukan kejahatan terhadap aku-Anda tidak melakukan kesalahan. Dia mengatakan semuanya terjadi karena  saya. segalanya - hanya karena saya” Yeom  memeluk Yeon Woo, dan berterima kasih karena dia masih hidup. 

Min Hwa sedang melihat pakaian bayinya yang ia buat. Ia mendengar seseorang datang, Min Hwa pikir itu pelayannya, sehingga Min Hwa bilang dia tidak mau makan bubur ataupun nasi. Tapi sepertinya orang itu terus mendekatinya. Min Hwa dengan kesal berkata: “apa kau tidak mendengar kata-kataku?” Min Hwa mendongak dan itu ternyata Yeon Woo yang sedang membawa nampan berisi bubur.

Yeon Woo  bertanya mengapa dia tidak makan. Min Hwa: “Anda pikir saya punya  hak untuk makan?”  Yeon Woo: “Jadi kau akan mati bersama-sama dengan bayi di dalam perut Anda”

Min Hwa: “apakah Anda ingin aku mati?”

Yeon Woo: “tidak... Aku ingin kau hidup”

Min Hwa: “Bohong!!! Itu  tidak akan pernah terjadi. Aku mencoba untuk membunuh Anda jadi bagaimana bisa kau ingin aku untuk hidup”

Yeon Woo: “bahkan jika Anda mencoba membunuh saya, tapi saya masih hidup sekarang. Aku membenci Anda, tetapi berkat kau, ibu saya bisa menemukan tawa dan kakak saya bisa mendapatkan anak”

Min Hwa mengatakan: “beraninya kau begitu tulus. akan lebih baik jika Anda berteriak dan menyuruh saya untuk mati. ambil pakaian saya sehingga saya bisa menyembah di depan Anda untuk meminta pengampunan”


Yeon Woo kesal dengan sikap Min Hwa. Yeon Woo: “apakah Anda membutuhkan pengampunan saya. Baik!  saya akan memberikan pengampunan. Demi raja dan kakak saya yang terluka karena anda, demi mereka berdua saya akan mengampuni anda, atas kejahatan yang anda lakukan. Tapi anda akan tetap menerima hukuman karena kejahatan anda”.


Min Hwa menangis dan mengambil sendok. Min Hwa: “untuk hidup. untuk hidup. terima kasih....”

Yeon Woo: “tolong biarkan aku mengatakan hal yang sama kembali kepada Anda”
Min Hwa menangis dan makan...


Woon membawa Myung ke tempat ibunya. Ibu Myung meminta Myung untuk membuka matanya. Ibu Myung : “Berhenti bercanda dan buka mata Anda. Jangan membohongku. Lihat Anda tersenyum. Bukankah kamu masih hidup. Silahkan bangun. Jangan bercanda seperti ini. Anda tidak harus melakukan ini. ibumu semakin takut”. Ibunya terus memanggil-manggil namanya dan mengatakan bangun. Woon pergi keluar.


Saat Woon berdiri di sana memandang ke langit malam, Myung muncul dan mengatakan: “jadi ada hari dimana seorang Woon merasa lelah”. Woon memanggil namanya. Myung: “kau merindukanku?”

Woon: “meninggal seperti itu, apakah Anda bahagia?”

Myung: “ya,  saya menyukainya. Saya tidak perlu tersenyum palsu. juga saya tidak harus memaksakan diri untuk meminum alkohol yang saya sendiri tidak suka. Saya tidak lagi menjadi ancaman bagi raja. lebih dari itu, saya bisa menjaga gadis itu dalam hati saya selama-lamanya”.

Woon: “Dapatkah saya meminta Anda satu hal”

Myung: “sebanyak yang Anda inginkan”

Woon: “Apakah Anda masih menganggap saya sebagai teman Anda”

Myung: “teman. teman merupakan kata yang baik setiap kali Anda mendengarnya”

Woon:  “Jawab saya. kau datang padaku sebagai teman”

Myung: “tentu saja - sampai sekarang apapun yang saya lakukan karena saya adalah teman saya”


Dayang-dayang menangisi Bo Kyung. Hwon  berdiri di sana dan menatapnya. dia menutup mata Bo Kyeong.


Hwon pergi keluar dan berjalan dan melihat Yeon Woo berdiri di sana. Hwon berjalan mendekatinya, dan memeluknya. Hwon menangis. Yeon Woo menepuk punggunya.

Hwon mengadakan pertemuan dengan para menteri baru. Dia mengatakan setelah apa yang terjadi, seluruh negara berada dalam kekacauan. Warga berada dalam suasana ketakutan dan kekhawatiran. Dan dia ingin membuat semuanya stabil. menteri mengatakan mereka akan melakukan itu. Hwon bilang dia tidak dapat melupakan darah yang telah ditumpahkan dalam acara berburu. ia membawa mereka yang terlibat dalam konspirasi dan mereka yang melakukannya. Orang-orang yang tidak berdosa akan dibebaskan dan orang-orang yang melakukan kejahatan akan dihukum. Dia mengatakan bagaimana sang putri melakukan tindak pidana dan berpartisipasi dalam mantra untuk membunuh sang putri mahkota 8 thn lalu dan Min Hwa akan dihukum menjadi budak setelah dia melahirkan. Begitu juga Yeom, mendapat hukuman dengan dikembalikan posisinya seperti sebelum dia menikah dengan Min Hwa. Sedangkan untuk Nok Young, dia akan diperintah untuk melakukan ritual yang akan menyebabkan kematiannya sendiri.


Nok young pergi ke balai samawi dan meminta para shaman untuk mempersiapkan ritual seperti yang diperintahkan Hwon. Nok Young akan melakukannya sendirian. jansil mengatakan dia ingin pergi bersama Nok Young. Nok Young mengatakan kepadanya untuk tinggal di sini di Balai Samawi, dan melindungi tempat ini.

Jansil bilang dia tidak ingin melakukannya sendiri. Seol sudah hilang dan Wol sekarang sudah menjadi seseorang yang sulit ditemui. Dan Myung juga  telah meninggalkan dunia ini. jika Nok Young juga tidak ada di balai samawi, Jansil juga berniat ingin pergi.


Nok Young mulai melakukan ritual itu, dan  menyebutkan nama-nama yang sudah meninggal, seperti Seol, Ibu Suri, Bo Kyeong, Myung - anda semua - saya akan membawa Anda semua dengan saya. dia mengatakan sesuatu tentang jiwa-jiwa semua orang melepaskan apa yang buruk dalam hidup mereka. Lalu dia berkata: “langit yang memeluk harapan-satu matahari dan satu bulan yang tersisa” Dia ingin semua orang untuk pergi ke arah mereka dan membasuh rasa sakit mereka. “Saya berharap semua orang akan bahagia” setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya Nok Young meninggal. Jansil mendekat dan memanggil Nok Young.


Hwon dan Yeon Woo sedang berpakaian untuk pernikahan mereka.


Pada malam pertama Hwon menyuruh semuanya pergi. Hwon bilang untuk Yeon Woo: “Semua orang sudah pergi kalau begitu Anda boleh mengangkat kepala Anda sekarang” Yeon Woo menatapnya. Hwon menarik Yeon Woo agar lebih mendekat padanya. Mereka berpelukan dan menempatkan dirinya di sampingnya. Hwon: “Siapa Anda?katakan padaku. Apakah identitas Anda?” Yeon Woo: “Saya istri dan ibu negara ini, saya adalah ratu Heo Yeon Woo”.  Dia tersenyum

Beberapa Tahun Kemudian!!!!


Dua anak sedang bermain. Yeom dan Yeon Woo mengawasi mereka. Yeon Woo bertanya apakah ada yang ingin Yeom katakan. Yeom berkata kalau Min Hwa sudah membayar semua kejahatannya dengan menjadi budak. Dan pelayan Min Hwa sekaang sudah meninggal. Yeon Woo berkata kalau Yeom minta maaf padanya, itu tidak perlu lagi. Yeom berkata kalau sebenarnya anaknya memerlukan ibunya.


Salah satu anak kecil menangis sehingga Yeon Woo berjalan mendekatinya dan bertanya, apakah dia baik-baik saja. Anak itu menjawab “ya ibu”. Ketika Hwon datang anak itu berjalan mendekatinya dan memanggilnya ayah. Hwon bertanya apakah dia senang karena sepupunya datang untuk bermain dengannya. Anak itu senang. (anak itu adalah anaknya Hwon dan yeon Woo)

Anak itu meminta woon untuk mengajarkan padanya tentang pedang. Hwon mengangguk, tanda agar Woon membawa anaknya.


Hwon bertanya apakah Yeom dan Yeon Woo senang karena mereka tidak  bertemu untuk sementara. Mereka berdua mengiyakan. Yeom berkata anaknya  kesepian jadi baik untuknya bersenang-senang dengan sepupunya. Hwon bertanya mengapa anak Yeom tidak pergi dengan anak laki-Hwon. anak itu mengatakan dia lebih suka buku dari pada pedang. Hwon berkata pada anaknya Yeom “bagaimana mungkin Anda sama persis seperti ayahmu.” Hwon bilang ke Yeom: “bahkan untuk usia yang masih sangat muda, dia begitu cerdas, ia akan seperti Anda guru”

Yeom: “karena satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah membaca” Hwon bilang kalau anaknya mirip dengan Myung, dia juga menyukai Woon.  


Yeom  bertanya pada anaknya apakah  dia merindukan ibunya. anak itu bertanya mengapa Yeom bertanya. Yeom mengatakan anaknya tampak seperti dia, yang iri ketika melihat ratu dengan anaknya. Anaknya mengiyakan apa yang dikatakan Yeom.


Jansil lewat dan melihat mereka. Jansil bertanya apakah Yeom tahu dengan Seol. Yeom bertanya bagaimana dia tahu dengan Seol. Jansil menceritakan kalau Seol selalu bertanya hal yang sama, setiap waktu, dia bertanya: “Apakah dia bahagia? tuan muda harus bahagia? dia harus bahagia. Dia mengatakan ini setiap hari. Apakah Anda bahagia?” mendengar semua itu membuat Yeom sedih.


Hwon  membaca dan Yeon Woo menatap padanya. Yeon Woo mengucapkan terima kasih karena Hwon sudah mau merilis Min Hwa dari menjadi seorang budak. Hwon: “itu bukanlah sesuatu bagi Anda untuk berterima kasih” Yeon Woo bertanya apakah ia marah, karena dia terus meminta Hwon untuk melakukannya bahkan walaupun Hwon menolaknya beberapa kali. Hwon bilang dia  melepaskan Min Hwa sebagai raja dan juga keran Min Hwa adalah adiknya, jadi kenapa dia harus marah pada Yeon Woo. Yeon Woo bilang dia punya hadiah tersembunyi untuk terima kasih pada Hwon.

Hwon: “hadiah?” Hwon bangkit dan mengatakan dia harus pergi karena dia memiliki banyak gulungan untuk dibaca. Yeon Woo  bilang dia bisa membacanya di sini juga. Hwon  mengatakan dia harus membaca gulungan di kamarnya. Hwon mengatakan kepadanya untuk beristirahat dengan nyaman dan pergi.
Yang lainnya jadi bertanya-tanya kenapa Hwon pergi, bukankah Hwon dan Yeon Woo tidak pernah tidur terpisah. Mereka bertanya-tanya apakah Hwon mempunyai gadis lain yang disembunyiikannya disuatu tempat.

Hwon  bertanya apakah dia siap pada Hyung Sung dan dia keluar. Hyung Sung memperkenalkan dirinya dan mengatakan dia adalah pakar gayageum. dia memberi hormat pad Hwon.


Hwon  berlatih gayageum tersebut. Hwon bilang tidak ada waktu yang banyak sebelum bermain didepan Yeon Woo. Dan Hwon meminta Hyung Sung mengajarinya dengan baik. Hwon: “Saya mempelajari segala sesuatu dengan cepat” Hwon memiliki waktu yang sedikit dan selalu mengeluh karena selalu salah dengan instrumen yang ia mainkan. Hyung Sung bilang dia akan memverifikasi dan memainkan dengan baik sehingga Hwon  tampak terkesan dan cemburu.

Hyung Sung: “tidak ada yang salah dengan instrumen” Hwon: “Kapan Anda belajar bermain gayageum tersebut”  Hyun Sung: “Saya tidak belajar secara terpisah, ketika Anda sedang belajar, saya memainkannya ketika saya bosan”  Hwon: “ketika Anda bosan” Hwon berbalik dan berdiri.


Yeom  berjalan dengan putranya. Yeom berbalik karena dia pikir seseorang mengikuti mereka. Ternyata orang yang mengikuti mereka adalah Min Hwa, yang melihat mereka dari jauh dan menangis. Dia pun berbalik dan berniat pergi.


Tiba-tiba Yeom  dan anaknya yang berdiri didapannya. Min Hwa berkata kalau raja sudah melepaskan dia dari status budaknya. Jadi tidak ada tempat baginya untuk pergi. untuk terakhir kalinya hanya sekali saja, Min Hwa ingin menemui mereka. Karena Min Hwa sangat merindukan mereka.  Min Hwa: “Aku hanya akan melihat wajah Anda dari jauh dan pergi” Anaknya memanggil Min Hwa Ibu. Min Hwa berjanji, dia tidak akan datang lagi.


Min Hwa berbalik dan berniat  pergi. Yeom berjalan mendekati Min Hwa dan memluk Min Hwa dari belakang.  Min Hwa: “Saya pikir Anda tidak akan memaafkan saya” Yeom: “Saya tidak akan memaafkanmu, jika kau pergi dengan keadaan seperti ini, aku tidak akan memaafkanmu,  tapi aku harus bahagia sekarang. Demi anak kita. demi orang yang sudah mati yang  ingin saya selalu bahagia.” (yang dimaksud Yeom adalah Seol)


Min Hw mendekati anaknya dan memeluknya. Yeom pun memeluk mereka juga.


Hwon terus berlatih gaygeum dengan meja, Hong datang dan tersenyum. Hwon bertanya apakah hong melakukan apa yang dipesan. Hong mengatakan kalau ia mengirim barang ke rumah sakit seperti yang ratu inginkan. Hwon: “Anda melakukannya dengan baik. bagaimana keadaan rumah sakit sekarang”. Hong melaporkan tentang apa yang ratu lakukan.


Yeon Woo dipanggil ke gedung bulan perak. Yeon Woo dipersilahkan duduk. Hwon berada dihadapannya dengan sebuah  gayageum. Hwon berkata kalau dia sudah mempersiapkan semuanya. Hwon juga bilang kalau sebenarnya dia belum mahir tapi dia berharap Yeon Woo senang.


Hwon memainkan gayageum dengan baik, tapi tiba-tiba jarinya kesakitan. Yeon Woo pun berjalan mendekati Hwon dan melihat tangannya.


Tapi suara gayageum masih terdengar,  ada seseorang masih bermain sehingga Yeon Woo tahu kalau Hwon hanya berpura-pura bermain. Yeon Woo melihat sekeliling untuk mencari arah suaranya. Tapi Hwon berkata kalau Yeon Woo harus memperhatikan dirinya, hanya dia. 


Hwon: “Apakah Anda kecewa karena semua ini tidak bagus”. Yeon Woo: “tidak,, ini  menyenangkan” Hwon: “Saya mempersiapkan ini menjadi menyenangkan. Jadi saya akan memberikan sesuatu yang lain” Yeon Woo  bertanya apakah ia akan membiarkan hujan kelopak dari atap. Hwon mengatakan kalau Hyun Sung terlalu tua untuk memanjat ke atap. Yeon Woo bertanya apakah Hwon akan mengatur kembang apinya di langit. Hwon: “bagaimana aku bisa menghabiskan uang warga negara untuk menangkap hati seorang gadis. sebagai gantinya, saya akan memberikan sesuatu yang lebih baik”

Hwon mencium Yeon Woo. Sedangkan Hyun Sung masih sungguh-sungguh bermain gayageum di sisi gedung.

~alhamdulillah kelar juga nulisnya.... maaf yaah... yg dh buka ne page,,, tapi belum lengkap teruuus... hehhe...~

0 Response to "Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Ep 20 (Final)"

Posting Komentar