Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 15 ( Bagian 2 )

Arang and The Magistrate Episode 15 sudah ditayangkan di Korea pada tanggal 3 Oktober 2012 lalu. Pada penayangannya yang ke 15  ini, drama bergenre mistik ini, mendapat rating yang sangat bagus, yaitu rating nationwide mendapat 15.0  % dan di Seol sendiri mendapat rating 17.7 %. Data ini diperoleh dari TNmS media Korea, sedangkan dari AGB Nielsen, drama ini mendapat rating nationwide 13.3 % dan di Seol sendiri mendapat 14.5 %.


Jika dibandingkan dengan perolehan rating dari episode sebelumnya, drama ini mendapat kan penaikan rating, dan itu membuktikan kalau drama ini terus membuat orang penasaran dengan jalan ceritanya.

Detail Arang and The Magistrate

Title: 아랑사또전 / Arang and the Magistrate
Judul China: 
阿郎使道
Atau juga dikenal : Arang Magistrate Story / Arang
Genre: Fantasy, Melodrama, Period, Mystery, Comedy, Romance
Episodes: 20 (To Be Confirmed)
Broadcast network: MBC
Broadcast period: 15 Agustus 2012 – 18 Oktober  2012
Air time: Rabu & Kamis, pukul  21:55 (waktu Korea)
Director: Kim Sang Ho
Penulis : Jung Yoon Jung

Pemain:
Pemeran Utama

Lee Joon Ki sebagai  Eun Oh
Shin Min Ah sebagai Arang
Yun Woo Jin sebagai Joo Wal
Hwang Bo Ra sebagai Bang Wool (dukun)
Kwon Oh Joong sebagai Dol Swe

Pemeran Pembantu

Han Jung Soo sebagai  Moo Young
Yoo Seung Ho sebagai King of Heaven
 Park Joon Gyu sebagai King of Hell
Kim Yong Gun sebagai  Noble man Choi
Kim Kwang Gyu sebagai  Ibang
Kang Moon Young  
Noh Hee Ji  
Lee Sang Hun as Hyungbang
Min Seong Wook as Yebang
Kim Min Jae as Geo Deol



Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 15 ( bagian 2)!!!

Eun-oh pergi menemui Bang-wol untuk menanyakan apakah ada  makhluk yang cukup kuat untuk memecahkan kesenjangan antara dunia dan akhirat, dan bisakah makhluk itu mendiami tubuh yang orang lain? Bang-wol berpikir sejenak, “mengapa tidak?”

Dengan gemetar Eun-oh  bertanya, "Lalu jiwa asli tubuh ... apa yang terjadi padanya?"

Bang-wol tidak bisa langsung menjawab pertanyaan Eun-oh, dia harus mencari di buku-buku miliknya terlebih dulu, dan dia akhirnya menemukan jawabannya kalau sebuah  jiwa mampu merasuki tubuh orang lain, maka jiwa asli tubuh tersebut berada dalam bahaya dan diambang kematian. Semua itu dapat memperjelas mengapa Ibu Eun-oh yang melemah setiap kali jiwa lainnya mencoba untuk meninggalkan tubuhnya.

Saat Eun-oh bertanya apakah ada cara untuk menyelamatkan jiwa dalam tubuh aslinya, Bang-wol mengatakan dia belum menemukannya di dalam bukunya, karena itu Bang-wol mengatakan kalau semua itu belum tertulis dalam buku, maka belum ada cara yang ampuh yang bisa digunakan untuk mengembalikan jiwa asli kedalam tubuhnya seperti semula. 
Joo-wal menemui Tuan Choi. Joo-wal menceritakan semuanya yang ia tahu tentang shaman Mo-young yang ternyata belum diketahui oleh Tuan Choi. Joo-wal mengatakan kalau Shaman Mo-young adalah peri  kayangan. Mendengar itu, Tuan Choi malah menertawakan Shaman Mo-Young, kalau dia benar peri kayangan, mengapa dia lebih memilih menjadi shaman di bumi dan mengorbankan banyak manusia. Mendengar ayahnya berkata seperti itu, dia mengingatkan ayahnya kalau semua yang ayahnya dapatkan itu dari Shaman Mo-young.

Selain kebenaran kalau Shaman Mo-young adalah seorang peri, Joo-wal juga mengatakan kalau  ibu Eun-oh, atau tubuhnya, adalah ibu Eun-oh. Tuan Choi baru menyadari, kenapa Eun-oh begitu marah saat bertemu dengannya. 
Saat sendirian, Joo-wal memanggil pelayannya untuk masuk ke ruagannya, dia  mengatakan kalau tidak ada orang lain yang ia percaya dengan tugas ini, dan dia meminta pelayannya  untuk mengurus orang yang sakit. Pelayannya terkejut  dan  menanyakan apakah orang itu adalah  wanita yang tinggal di belakang rumah.

Pelayannya  mengatakan dia tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di ruumah ini, bahkan tentang apa yang dilakukan Tuan Muda setiap bulan purnama. Mendengar pengajuan dari pelayannya, membuat  Joo-wal tegang, tapi pelayannya  meyakinkannya kalau  ia memahami semua itu-Joo-wal dulu dibesarkan dengan keadaan  miskin, dan dia tahu hari dimana  Joo-wal memasuki rumah ini dan pada saat itu, dia berjanji  akan melindungi Joo-wal.

Pelayannya juga  menambahkan kalau  dia adalah orang yang membawa wanita itu (ibu Eun-oh) nke dalam rumah ini, dan pada saat itu dia dipanggil dengan nama Nyonya Seo. 

Flashback!!!
Tiga tahun yang lalu, Ibu Eun-oh masuk  ke rumah Tuan Choi sebagai seorang pelayan, dan ternyata Ibu Eun-oh punya misi balas dendam masuk ke kediaman Tuan Choi, dia ingin mencari kesempatan untuk meracuni  makanan Tuan Choi. 
Namun, pelayan Tuan Choi mengetahuinya dan melaporkannya, hingga Ibu Eun-oh ditangkap dan dihukum oleh Tuan Choi. Shaman Mo-yeong yang masih dalam tubuh wanita lain mengetahuinya dan menyelamatkan Ibu Eun-oh. 

Keesokan harinya, Pelayan itu melihat Ibu Eun-oh sudah mendiami rumah tua dibelakang kediaman Tuan Choi, dan Ibu Eun-oh juga sudah berubah sikapnya. 

Joo-wal mengatakan kalau  wanita itu adalah ibu hakim Eun-oh, Pelayaan itu terkejut mengetahuinya.
Arang berjalan-jalan sendiri di kota, dia masih berusaha memecahkan teka-teki dari Kaisar Langit, dan saat berjalan tanpa sengaja dia berpapasan dengan  Joo-wal. Mereka berdua sama-sama canggung saat bertemu. Untuk memecah kecanggungan Joo-wal mengajak Arang untuk meinum bersama dengannya. Dikesempatan itu, Arang  akhirnya mengatakan tentang penolakan perasaan yang Joo-wal pernah ungkapkan pada dirinya. Arang tidak bisa menerima perasaan cinta Joo-wal dan juga tidak bisa memberikan hatinya pada Joo-wal.

Joo-wal  tampak tidak terkejut dengan jawaban Arang, dan berkata, "berjanjilah satu hal, Jangan pernah memutuskan harapanmu, tidak peduli seberapa sulitnya itu, jangan pernah menyerah pada dirimu sendiri”.

Sepertinya pesan Joo-wal mengarah pada untuk tidak pernah menyerah pada Shaman Mu-young, seberapa kuatnya dia, Joo-wal berharap Arang bisa menghadapinya. 

Arang terkejut dengan permintaan Joo-wal, tapi dia tersenyum dan berkata dia tidak tahu Jo-wal  sangat baik: "Saya tidak tahu tentang hal lain, tapi aku tidak akan pernah menyerah pada diri saya sendiri." 
Joo-wal mengantarkan Arang kembali ke kediaman Hakim Eun-oh.  Arang mengatakan kalau dia memiliki sesuatu untuk diberikan pada Joo-wal, dan Joo-wal  menunggu di luar kamarnya. Arang  keluar dengan membawa  jurnal Seo-rim dan menyerahkannya pada Joo-wal. Arang  mengatakan itu adalah milik tunangan Joo-wal  dan ada banyak hal yang tertulis tentang dia di dalamnya.

Arang: "kau  mengatakan kalau kau  tidak mengenalku  sebelumnya, tapi itu tidak terjadi padaku. Aku tidak menerima hatimu, tapi aku  harap kau  akan ingat kalau  ada seseorang yang menyukai kau  begitu banyak  di dalam hatinya. "
Joo-wal pulang, dan dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dan dia dapat. Dengan menggenggam jurnal Seo-rim, Joo-wal menyadari kalau tempat bersandarnya ada di masa lalu yaitu Seo-rim bukannya Arang. Tapi apa yang sudah dia lakukan pada gadis yang selalu memperhatikannya itu. Hiks 
Eun-oh pulang ke rumah, dan dia berpapasan dengan Joo-wal, tapi karena Joo-wal masih dalam keterkejutannya, dia tidak memperdulikan Eun-oh. Eun-oh pun mempercepat langkahnya untuk mencari Arang, dia takut terjadi sesuatu pada Arang. 
Eun-oh menghampiri  Arang. Eun-oh  bertanya apa yang baru saja Joo-wal lakukan? Mengapa dia kesini? Arang mengatakan kalau dia baru saja memberikan jurnal milik Seo Rim pada Joo-wal. Ada banyak hal yang Joo-wal harus ketahui, ia juga harus mengetahui kalau Lee Seo rim sangat mencintainya. 
Eun-oh duduk di sampingnya dan mendesah dengan kepala di tangannya, lalu bertanya apakah Arang sudah melakukan semua hal yang seharusnya ia lakukan untuk kebaikan Lee Seo-rim, Arang hanya menjawab dengan anggukkan. 



Mereka  mendongak ke atas dan melihat  bulan sabit. Eun-oh: "Rasanya seperti bulan sedang bermain bersama  kita."

Arang  setuju. Eun-oh  menutup matanya dan bersandar ke arah Arang, sampai kepalanya bersandar di bahu Arang. Arang  kaget, dan Eun-oh hanya mengatakan dengan mata masih tertutup, "Hanya untuk sebentar, mari kita tetap seperti ini, hanya sementara."
Arang  menatapnya, dan berkata dalam hati, "Ada begitu banyak hal yang ingin saya katakan kepada Anda hari ini ..."

Mereka duduk seperti itu tanpa sepatah kata pun, dan Arang  membiarkan Eun-oh  beristirahat.

Joo-wal dengan sedikit ragu-ragu  membuka jurnal, dan mulai membaca.

Pada pagi hari, Tuhan Choi telah memperkuat keamanan di rumahnya, dan Eun-oh yang sudah memakai  seragam hakimnya, yakin kalau  dia harus mulai pemeriksaan lagi dari  rumah Tuan Choi. Dia harus mencari tahu bagaimana Ibunya  sampai di sana di kediaman Tuan Choi.
Arang melangkah di halaman dengan membawa jepit rambut. Tiba-tiba dia teringat sesuatu.
Dalam kilas balik, Seo-rim berjalan melalui hutan pada malam hari, dia berniat  mengintip  Joo-wal. Tapi apa yang ia lihat adalah seorang ibu yang mengenakan jepit rambut, dan bertemu Joo-wal di jembatan itu. Dan  mereka  berdua berjalan pergi bersama-sama. Arang memastikan kalau wanita yang bersama Joo-wal adalah ibu Eun-oh yang Seo-rim lihat malam itu. Tapi kenapa Joo-wal bersama ibu Eun-oh?

Eun-oh kembali ke tempat pertama kali ibunya tinggal ketika ia datang ke kota, dan wanita itu meminta maaf karena tidak bisa menceritakan seluruh kebenaran karena dia takut akan dapat hukum dari Tuan Choi.

Eun-oh bertanya apakah  ibunya bertanya tentang Tuhan Choi saat  dia berada di sini, dan wanita itu bersumpahkalau dia tidak tahu apa-apa. Dia dan suaminya tidak ingin mengatakan apa-apa tentang  Tuhan Choi, dan Eun-oh mengatakan kalau  ia tidak bisa membantu orang jika mereka tidak menceritakan apa yang terjadi.

Pria itu bertanya apakah Eun-oh  benar-benar akan melakukan sesuatu setelah mengetahui tentang semua itu, dan Eun-oh tersenyum dan berjanji kalau ia akan melakukan. Dia mengatakan kalau Dol-swe akan mengirim kurir kepada ayahnya, karena dia yakin kalau Ibunya  datang ke Miryang karena Tuhan Choi. Ia juga bertugas disini untuk  mencari tahu daftar kejahatan Tuan  Choi di kota ini, langsung dari rakyat.
Arang pergi ke jembatan yang ada di dalam ingatannya dan seperti sudah diatur, Joo-wal datang menghampiri Arang . Joo-wal  mengembalikan  jurnal milik Seo-rim, dan mengatakan kalau  ia tidak dapat menerima hati Seo-rim, karena dia tidak layak mendapatkannya.
Arang  melihat ke buku harian itu  dan bertanya apakah Joo-wal  tidak penasaran dan mengetahui bagaimana Seo-rim meninggal. Joo-wal  mengatakan itu salah satu alasan mengapa dia tidak pantas menerima perasaannya, dan ia hanya percaya rumor dan kalau Seo-rim  lari dengan pria lain.

Arang  mengatakan mungkin kalau dia tahu hatinya, ia mungkin telah bertindak berbeda. Arang bertanya di mana Eun-oh  berada saat  bulan purnama, dan ia menebak di sini, karena pandangan bulan cukup bagus dari jembatan ini.
Arang tetap di jembatan lama setelah dia selesai  mondar-mandir. Dia memutuskan kalau  tidak mungkin ada hubungan antara Joo-wal dan ibu Eun-oh, karena Eun-oh tidak tampak seperti seseorang yang suka  berbohong atau menyembunyikan apa pun darinya. Arang meyakinkan diri kalau Joo-wal dan Ibu Eun-oh tidak punya hubungan dan mereka hanya kebetulan bertemu.
Tiba-tiba, Arang mendapat ingatan yang lain lagi. Kali ini dia teringat saat Ibu Eun-oh dan Joo-wal berada di ruang yang sama.

Flashback!!!
Seo-rim berteriak , "Jangan pergi!" Sambil menarik tusuk konde dari rambut Ibu Eun-oh. Ibu berjalan menjauhi Seo-rim.
Joo-wal mengiringi Shaman Mo-young keluar. 


Sepertinya Arang terus diberikan ingatan tentang kematiannya. Semakin seru dan semakin membuat penasaran, apa reaksi Arang setelah berhasil mengungkap kebenarannya....????


0 Response to "Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 15 ( Bagian 2 )"

Posting Komentar